Senin, 25 November 2024

Pilpres 2024

Prabowo-Gibran Menang Sekali Putaran Pilpres 2024, Sosok Ini Satire Sindir Kubu Ganjar-Mahfud

Sabtu, 17 Februari 2024 20:48

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

POLITIKAL.ID - Pasangan calon presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran unggul jauh dalam quick count Pilpres 2024 menurut mayoritas lembaga survei resmi.

Perolehan 58,47 persen suara sudah tidak mungkin lagi terkejar capres lainnya. Angka tersebut juga mendekatkan kemenangan Prabowo-Gibran dalam sekali putaran Pilpres 2024.

Menariknya, keunggulan Prabowo-Gibran di quick count ini lebih tebal ketimbang survei elektabilitas sebelum pencoblosan.

Menurut Youtuber Tjandra Tedja, keunggulan telah Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 tak lepas dari 'kontribusi' para tokoh yang telah menghina kubu Prabowo-Gibran secara terang-terangan menjelang pencoblosan.

Tokoh yang dimaksud antara lain mantan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto, hingga pengamat militer sekaligus akademisi Connie Rahakundini Bakrie.

Tjandra Tedja lantas mengucapkan terima kasih kepada mereka yang disebut di atas, lantaran di hari-hari terakhir kampanye menyerang Prabowo Subianto dan Gibran.

Khusus untuk Ahok, Tjandra Tedja berterima kasih atas sindiran mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang menganggap Gibran dan Jokowi tidak bisa kerja.

"Buat apa diomongin dong? tapi, tahnkyou ko Ahok, dengan demikian tergeruslah elektabilitas Ganjar," kata Tedja.

Sedangkan untuk para politikus PDIP seperti Hasto Kristiyanto, Adian Napitupulu, dan Masinton Pasaribu, dianggap berperan karena sering menyerang Prabowo dan Jokowi.

Untuk Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu, Tedja menilai dua sosok tersebutlah yang memunculkan isu tentang 3 periode sebagai keinginan Jokowi.

"Pernah memunculkan ide mengenai pemakzulan Presiden Jokowi. Di sini kita belajar, semakin diserang Pak Jokowi, semakin turun elektabilitasnya Ganjar," ujarnya.

Sementara itu, Tedja juga mengucapkan terima kasih untuk Ganjar Pranowo yang melakukan blunder fatal, terutama terkait gagalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun lalu.

Tedja menilai, Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster memancing kemarahan para pecinta sepak bola tanah air, karena mementingkan politik, ketimbang olahraga.

"Pak Ganjar Pranowo ini ucapannya menggagalkan Piala Dunia U-20. Begitu pula Pak I Wayan Koster. Harusnya mereka berdua menghargai upaya pemerintah yang dipimpin Jokowi. Karena ucapan Anda berdua, gagal deh itu. Jangan salahkan pecinta bola yang maunya dulu pilih Anda, sekarang pilih Pak Prabowo," ungkapnya.

Tedja mengatakan Prabowo-Gibran sebenarnya mendapatkan limpah suara dari pendukung Ganjar-Mahfud akibat blunder tokoh PDIP dan capresnya sendiri.

"Saya dimasukkan ke dalam grup WhatsApp hampir 100 grup saya dimasukkan tanpa saya minta. Di situ pendukung Pak Prabowo berasal dari Ganjaris, orang yang sebelumnya mendukung Ganjar," kata dia.

"Mereka kecewa, karena makin hari terus saja Jokowi diserang. Jadi mereka hilang simpatinya pada Ganjar, jadi simpatinya sekarang ke Pak Prabowo," tambahnya.

Nama akademisi Connie Rahakundini Bakrie tak lepas dari sorotan Tedja.

Ia menilai pernyataan Connie soal Prabowo cuma akan memimpin sebagai Presiden selama 2 tahun, justru mendapat simpati dari pendukung capres 02.

Apalagi di waktu yang berdekatan, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Connie Rahakundini sempat meminta jabatan Wamenlu atau Wamenhan demi merapat ke 02.

"Ada ucapan seakan-akan pak Rosan bilang ke ibu Connie Pak Prabowo cuma dua tahun aja, setelah itu Gibran. Padahal ibu Connie bilang dia sendiri bilang saya takut Pak Prabowo mati diracun oleh Jokowi. Tapi di publik seakan-akan dua tahun itu keluar dari mulut Pak Rosan. Saya setuju dilaporkan ke Bareskrim, supaya pembuktian siapa yang berbohong?" ucap Tedja.

Kepada tokoh-tokoh tersebut, Tedja menilai mereka turut menyukseskan Pilpres 2024 hanya berjalan satu putaran dan dimenangkan Prabowo-Gibran.

"Anda berkontribusi menyelamatkan budget negara sekitar 30 triliun kalau Pilpres harus 2 putaran, jadi bener deh saya ucapkan terima kasih," ungkapnya.

"Semoga Bapak dan Ibu sekalian sehat wal afiat selalu sehingga bisa menyaksikan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang baru pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 nanti," tulis Tedja di YouTubenya.

(REDAKSI)

Tag berita:
Berita terkait