Jumat, 22 November 2024

Pro Kontra Netizen Tentang Rencana Dibukanya Kembali PKL di Tepian Mahakam Samarinda

Rabu, 23 Juni 2021 6:19

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Maha benar nitezen dengan segala argumennya. Tak dapat dipungkiri. Kampung tengah alias perut menjadi pembahasan yang menarik. Terlebih salam situasi sulit ditengah pandemi covid 19 saat ini. Andi Harun, Wali Kota Samarinda berencana untuk memperbolehkan pedagang kaki lima (PKL) terbatas di Tepian Mahakam tuai respon netizen. Pemkot Samarinda berencana memindahkan para PKL ke kawasan lain. Namun menunggu realisasi para PKL Tepian Mahakam tetap diizinkan beraktivitas secara terbatas. "Kita sedang mempertimbangkan Kawasan Tepian itu menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) secara total," kata Andi Harun, Selasa (22/6/2021). Respon positif dan negatif disampaikan netizen di beberapa grup Facebook, dua hari belakangan ini. Salah satunya disampaikan akun Facebook bernama Sugi Mantao, yang menulis: "Sudah bangus rapi, kenapa dibuka kalau gitu ya. Semua orang se-Samarinda diperbolehkan jualan, jangan tebang pilih orang-orang tertentu yang boleh jualan di sana (bebas)," tulisnya. Selanjutnya respon juga diberikan oleh akun Sarie Zahra, ia menulis di kolom komentar: "Kalau sudah enggak boleh ya gak usah lagi, jangan pilih kasih nanti malahan rusuh karena kecemburuan sosial antar pedagang pak," komennya. Berbagai komentar dukungan juga disampaikan warga di dunia maya. Seperti akun bernama Soffian Syahrani, yang menulis: "Yang namanya ngatur orang banyak dengan watak berbeda itu susah pak.... Tetap sebaiknya diperindah tamannya, dan jangan ada yang berjualan Iagi di situ, agar taman tetap bisa terjaga," tulisnya. Juga disampaikan Heny Biru, yang menulis: "Kalau bisa kembalikan aja fungsi awalnya sebagai jalur hijau," ungkap Heny. Begitu juga akun bernama Daffa Budiman, ia menulis di kolom komentar: "Mungkin seperti ini lebih indah dan rapi," tulisnya. Memang ke depan Tepian Sungai Mahakam akan dioptimalkan menjadi RTH. Tidak hanya di Tepian, beberapa titik lain yang juga ditetapkan sebagai RTH, akan diambil kebijajan PKL dilarang beraktivitas di lokasi itu. "Termasuk parkirnya di tepian itu, apalagi Polresta Samarinda juga sudah tetapkan zero tolerance di situ, tapi nanti dalam percobaan akan kami atur parkirnya di Jalan Merbabu," paparnya. Rencana pembatasan aktivitas PKL di Tepian, adalah langkah penyeimbang antara kesehatan dan nafas ekonomi. Terlebih dalam dua hari terakhir ini, kasus Covid-19 di Samarinda kembali mengalami kenaikan perlahan. Menurut Ismed Kusasih, Kadinkes Samarinda, Kota Tepian mesti kembali melakukan pengetatan dan pengawasan terhadap protokol kesehatan. Selain itu juga mempercepat vaksinasi juga jalan terbaik membangun herd immunity masyarakat. "Saya kira kita harus memperketat lagi pengawasan prokes, penguatan 3T, mempercepat vaksinasi untuk herd immunity," tegasnya. Per Rabu (23/6/2021) kasus baru Covid-19 di Samarinda bertambah 42 kasus baru, sementara pasien sembuh berada di bawahnya dengan tambahan 13 orang. (*)
Tag berita:
Berita terkait