Program Pro Bebaya Sebagai Roh Pembangunan, Perwali Samarinda Atur Pelaksanaan Program Rp 100 juta Sampai Rp 300 Juta Setiap RT
Kamis, 20 Mei 2021 3:1
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Setelah Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro Bebaya) menjadi salah satu program unggulan wali kota Samarinda, Andi Harun dan wakilnya, Rusmadi. Pemkot Samarinda langsung tancap gas dan telah mendapat landasan hukum dengan dikeluarkannya Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 12 Tahun 2021. Bahkan program ini rencananya sudah bisa dimulai pada APBD Perubahan (APBD-P) 2021 sebagai proyek percontohan alias pilot project. “Meski program Pro Bebaya dimulai tahun 2022, dalam rangka memastikan berjalan dengan baik, kami ingin Pro Bebaya ini sukses. Jadi di APBD Perubahan 2021 ini kita membangun pilot project. Kita akan belajar dari kekurangan di APBD Perubahan, sehingga di 2022 nanti bisa berjalan mulus,” ujar Rusmadi ketika memimpin Rakor Pro Bebaya di Ruang Rapat Wali Kota di Balai Kota Samarinda, Kamis (20/5/2021) siang. Rusmadi mengatakan rakor ini merupakan rakor pertama membahas Perwali Pro Bebaya dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terbatas, sehingga bakal ada lagi selanjutnya untuk lebih memantapkan program Pro Bebaya. “Pro Bebaya ini merupakan program dari, oleh, dan untuk RT. Tapi programnya harus sesuai program prioritas kita dan persoalan yang dihadapi di lingkungan RT masing-masing,” imbuhnya. Ia menerangkan sesuai Perwali yang ada, alokasi anggaran untuk pelaksanaan Pro Bebaya tiap RT Rp100 juta sampai Rp300 juta. “Peruntukannya juga bisa lebih dari satu RT. RT-RT boleh berkolaborasi, misalnya untuk mengatasi persoalan banjir di lingkungannya dengan membuat drainase. Atau bisa juga di bidang pendidikan untuk mendukung PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini, Red),” ungkap Rusmadi lagi. Ditambahnya lagi, bentuk kegiatan Pro Bebaya meliputi pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana umum di lingkup RT, dan pemberdayaan masyarakat di lingkup RT yang meliputi bidang infrastruktur, ekonomi, sosial budaya, kesehatan, pendidikan, dan kepemudaan. Ia berpesan agar dalam menjalankan program ini bisa fokus dan sesuai dengan program unggulan Pemkot Samarinda. Misalnya lanjut Rusmadi, seperti bidang ekonomi fokus menumbuhkan 10 ribu usaha baru. “Enggak usah banyak-banyak, tapi fokus dan bisa tercapai 10 ribu usaha baru,” pesannya. Begitu pula bidang sosial budaya, arahnya ke bantuan perlindungan sosial. Oleh karena itu, ia berpesan kepada seluruh jajarannya agar bisa maksimal mendukung Pro Bebaya ini. “Tolong tempatkan Pro Bebaya ini sebagai roh dari pelaksanaan pembangunan kita. Karena tanpa dukungan dari warga, sangat sulit kita, meski sebagus apapun itu programnya. Karena intinya Pro Bebaya ini dalam rangka membangun prakarsa dan partisipasi masyarakat,” paparnya. Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) kota Samarinda, Sugeng Chairuddin menekankan kepada OPD Pro Bebaya ini harus terlaksana karena merupakan program unggulan wali kota dan wawali Samarinda. “Konsekuensi program ini adalah pendanaan. Di mana belanjanya mulai berkurang di OPD. Artinya OPD harus mulai berpikir cermat dan fokus memilih kegiatan. Jangan sampai yang sudah ada di Pro Bebaya, ada juga di OPD. Atau merasa kegiatannya diambil di Pro Bebaya. Hilangkan mindset ini,” tandas Sugeng. (*)
Berita terkait