Minggu, 24 November 2024

Proyek DAS Ampal Balikapan belum Rampung Telan Biaya hingga Rp 136 M, Dimana Lemabaga Kejaksaan ?

Senin, 15 Januari 2024 13:22

POTRET - Proyek DAS Ampal Balikpapan yang berada di kawasan Jl MT Haryono. / Foto: (apahabar)

POLITIKAL.ID - Keterlambatan penyelesaian beberapa proyek penting di Balikpapan pada tahun 2023 yang masuk dalam  Proyek dengan skema tahun jamak (multiyears) ini direncanakan selesai tahun 2023, namun mengalami penundaan akibat berbagai faktor, salah satunya proyek pengendalian banjir di daerah aliran sungai (DAS) Ampal membuat banyak kecewa masyarakat sekitar.

Pertama  proyek yang tertunda adalah pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Barat, yang mengalami hambatan karena persoalan lahan. Proses legalitas lahan masih terhenti menanti keputusan dari Mahkamah Agung.

Proyek lain yang terdampak adalah pembangunan Sekolah Terpadu, yang mencakup SD 016 Balikpapan Selatan dan SMP 26 Balikpapan. Kedua institusi pendidikan ini juga menghadapi penundaan, dengan opsi perpanjangan waktu konstruksi selama 50 hari kerja.

Selain itu, proyek pengendalian banjir di daerah aliran sungai (DAS) Ampal, yang sangat diharapkan selesai oleh masyarakat Balikpapan pada akhir tahun 2023, juga terpaksa ditunda. Terdapat kemungkinan penambahan waktu pengerjaan untuk proyek ini dan menjadi banyak sorotan publik.

Terkait proyek DAS Ampal yang berada di kawasan JL MT Haryono memakan anggaran senilai Rp 136 miliar dengan sistem tahunan jamak yang dimulai sejak agustus 2022  yang dimenangkan oleh kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa hingga berakhirnya tahun anggaran 2023, belum selesai sehingga menimbulkan kemacetan dan kerusakan sejumlah fasilitas publik. 

Menyebabkan  Pemkot Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum masih harus memberikan waktu tambahan selama 50 hari untuk memastikan proyek ini tak semakin merugikan masyarakat.

Nyaris semua pihak merasa kecewa dengan situasi tersebut, tak terkecuali Pemkot Balikpapan tentu juga merasa dipermalukan oleh pemegang proyek DAS Ampal ini.

Dampak yang terjadi atas terlambatnya pengerjaan proyek DAS Ampal ini, membuat kawasan MT Haryono, satu dari sekian kawasan pusat bisnis di Balikpapan menjadi berdebu, becek dan licin saat hujan dan terlihat berantakan

Tak hanya itu, beton-beton proyek dan alat berat yang ada di lokasi proyek bersinggungan langsung dengan pengguna jalan yang tentu tidak hanya mengganggu, tetapi juga membahayakan pengguna jalan MT Haryono.

Meski keberadaan debu, berlumpur saat hujan, membahayakannya beton dan alat berat di proyek tersebut tentu masalah yang selama ini dikeluhkan publik melainkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. 

Halaman 
Tag berita: