POLITIKAL.ID - Pembentukan karakter anak memegang peranan penting untuk perkembangan anak di masa depan dalam menghadapi permasalahan yang ada.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur Puji Setyowati mengajak para orang tua dan anggota keluarga untuk turut membentuk karakter anak dari rumah.
"Orang tua harus mendekatkan diri sebagai sahabat anak, bukan hanya sebagai pengasuh," ujar Puji di Samarinda, Sabtu.
Pembentukan karakter anak dari rumah, lanjutnya, menyusul waktu yang dihabiskan anak dalam sehari sebagian besar di rumah, bahkan hingga 80 persen waktu.
Dia juga mengampanyekan anak-anak agar terbiasa menjalin komunikasi terbuka, misal berbagi cerita dengan orang tua mereka, sehingga tercipta suasana harmonis dalam keluarga.
Penciptaan karakter anak oleh orang tua, dan guru jika di sekolah, berupa pendampingan psikologis dapat dibantu alat-alat seperti buku penghubung.
"Buku penghubung adalah sarana efektif untuk memantau perkembangan dan perubahan yang terjadi pada anak di sekolah. Pemantauan itu akan memunculkan respon cepat dan tepat dari kedua belah pihak," tuturnya.
Penggunaan alat bantu seperti buku penghubung, lanjutnya, mengantarkan pada komunikasi yang selaras kepada anak, baik di sekolah dan rumah, sehingga kesejahteraan dan perlindungan emosional anak berjalan konsisten.
Namun, Puji mengingatkan para orang tua agar memperhatikan perkembangan dan kebutuhan anak sesuai usia dan mental mereka. Orang tua diminta tidak memberikan fasilitas yang tidak sesuai dengan usia anak.
"Sebelumnya, ada kasus anak SMP mau parkir, tapi nabrak tembok. Ada juga anak berkelahi, hingga temannya sekarat. Itu semua dampak kegagalan orang tua mendidik sang anak," ujarnya.
Dia mengingatkan orang tua tidak dapat menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada guru secara penuh dan utuh.
Guru, menurutnya, memiliki keterbatasan waktu untuk mengawasi murid dalam jumlah banyak. Sedangkan, waktu paling banyak dihabiskan anak adalah di rumah atau kepada keluarga .
"Sesibuk apa pun orang tua, mereka harus memperhatikan perkembangan anak. Anak-anak juga harus dicek dan dikoreksi, jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," tutupnya.
(Advertorial)