Rabu, 15 Mei 2024

Kabar Internasional

Ramalan 2023 Viral, Petinggi Rusia Sebut Uni Eropa Bubar, Ada Perang Jerman Vs Prancis

Kamis, 29 Desember 2022 13:18

RESESI - Resesi Musim Dingin di Eropa. / Foto: Reuters

POLITIKAL.ID -  Mantan Presiden dan Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, memaparkan prediksi tahun 2023 dan ramalannya ini viral.

Hingga Selasa (27/12/2022), prediksi yang ia tulis di Twitter dalam bentuk utas tersebut sudah dilihat 25 juta kali dan disukai oleh lebih 37.000 akun.

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, menggambarkan ramalan politisi yang sekarang menduduki jabatan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia tersebut "prediksi paling absurd yang pernah ia dengar".

Medvedev meramal bahwa "akan terbentuk semacam negara baru di Eropa, yang antara lain terdiri dari Jerman, Polandia, negara-negara Baltik, Czechia, Slovakia, dan Republik Kyiv".

Wilayah yang sekarang dikenal sebagai Ukraina barat "akan diduduki oleh Polandia dan Hungaria" yang mengisyaratkan bahwa pada 2023 "negara Ukraina akan bubar".

Medvedev memprediksi "akan pecah perang antara Prancis dan negara baru pimpinan Jerman".

"Eropa akan terpecah, Polandia akan mengalami partisi sebagai akibatnya," kata Medvedev.

Soal Uni Eropa, Medvedev mengatakan organisasi regional ini "akan bubar setelah Inggris bergabung kembali; dan euro tidak akan lagi sebagai mata uang tunggal".

Inggris menggelar referendum keanggotaan Uni Eropa pada 2016 dan hasilnya dijadikan dasar oleh pemerintah Inggris untuk keluar dari organisasi tersebut.

Menurut Medvedev, Irlandia Utara akan lepas dari Inggris dan bergabung dengan Negara Republik Irlandia.

Ia juga memperkirakan "akan pecah perang saudara di California dan sebagai akibatnya Texas akan berdiri sebagai negara sendiri".

Dalam prediksinya, Texas dan Meksiko "akan bergabung menjadi satu negara".

Selain itu, "Elon Musk akan menang pemilihan presiden di beberapa negara bagian".

Untuk ekonomi, Medvedev memprediksi "pusat-pusat pasar modal akan meninggalkan Amerika Serikat dan Eropa dan pindah ke Asia".

Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia "akan bubar" sementara dolar dan euro "tidak lagi menjadi bentuk cadangan devisa global". (*)

 

Tag berita: