Senin, 20 Mei 2024

Kabar Internasional

Rusia Lumpuhkan Fasilitas Energi Beberapa Kota Ukraina, Warga Diminta Sembunyi di Perlindungan Bom

Jumat, 16 Desember 2022 22:44

Serangan militer Rusia ke Ukraina, Kamis (24/2/2022) via Twitter / @Conflicts

POLITIKAL.ID - Perang antara Rusia vs Ukraina masih terus berlangsung.

Belakangan ini, Rusia gencar menghancurkan pusat-pusat energi yang dimiliki Ukraina.

Terbaru, pasukan Vladimir Putin kembali melancarkan serangan rudal besar-besaran ke berbagai fasilitas energi di sejumlah Ukraina, Jumat (16/12/2022).

Pejabat Ukraina melaporkan serangan besar-besaran Rusia menargetkan fasilitas dan infrastruktur energi di ibu kota Kiev, Kryvyi Rih selatan, dan Kharkiv timur laut.

Pihak berwenang mendesak warga sipil untuk berlindung. Peringatan serangan udara diumumkan untuk semua bagian Ukraina bersamaan dentum ledakan di berbagai titik.

Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko melaporkan ledakan di setidaknya tiga lingkungan ibu kota dan mendesak warga untuk tetap berada di tempat perlindungan bom.

Aleksey Kuleba, yang mengepalai administrasi Kiev, mengklaim sistem pertahanan udara di sekitar ibu kota menghadapi datangnya rudal yang ditembakkan pasukan Rusia.

Laporan ledakan dan seruan kepada masyarakat untuk memperhatikan peringatan tentang ancaman rudal datang dari Kharkov, Dnepropetrovks, Kirovograd, Poltava, dan Wilayah Vinnitsa.

Sementara itu, peringatan sistem nasional tentang kemungkinan serangan udara terdengar di seluruh bagian Ukraina sekitar pukul 8.30 pagi (6.30 GMT).

Ada beberapa laporan kerusakan langsung, meskipun walikota Kharkov, Igor Terekhov, melaporkan pemadaman listrik.

Aleksandr Vilkul, yang mengepalai administrasi Wilayah Krivoy Rog, mengklaim rudal telah menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Rusia menggelar operasi khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan Perjanjian Minsk.

Wilayah Donetsk dan Lugansk akan diberi status khusus di dalam negara Ukraina.

Moskow mengakui Rpublik Donbass sebagai negara merdeka, yang sejak itu memilih untuk bergabung dengan Rusia, bersama dengan wilayah Kherson dan Zaporozhye.

Pada Oktober, militer Rusia mulai menargetkan fasilitas energi yang diyakini Kementerian Pertahanan sangat penting untuk kemampuan militer Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengkonfirmasi atau membantah gelombang baru serangan pada hari Jumat.

Serangan rudal Rusia menyebabkan kerusakan "kolosal" pada infrastruktur di kota Kharkiv, Ukraina, dan terutama memengaruhi sistem energi.

“Ada kerusakan infrastruktur yang sangat besar, terutama sistem energi,” kata Wali Kota Ihor Terekhov di Telegram.

“Saya meminta Anda untuk bersabar dengan apa yang terjadi sekarang. Saya tahu di rumah Anda tidak ada lampu, tidak ada pemanas, tidak ada suplai air,” katanya. (*)

Tag berita: