Jumat, 22 November 2024

Safaruddin Sampaikan Kegiatan Probebaya Award Melakukan Penilaian RT Terbaik Dinilai dari 4 Aspek

Kamis, 5 Januari 2023 18:16

POTRET - Safarruddin, Ketua TWAP Kota Samarinda. / Foto; IST

POLITIKAL.ID -  Usai hadir dalam Presentasi Penilaian Probebaya AwardsKetua Tim Wali Kota Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda, Safaruddin mengatakan ada 4 indikator dalam pelaksanaan Probebaya Awards, pada Rabu (4/1/2023)

Ia mengatakan, program ini merupakan wujud apresiasi dari Pemkot Samarinda khususnya Wali Kota Andi Harun dalam proses pelaksanaan Probebaya di tahun 2022. 

Dalam pemberian award itu, ada penambahan anggaran senilai Rp 50 juta kepada RT yang dinilai baik di pelaksanaan Probebaya. 

"Mereka akan diapresiasi dengan diberikan Probebaya Award, dengan penambahan anggaran senilai Rp 50 juta," kata Safaruddin saat dihubungi melalui telepon.

Untuk pemilihan RT yang akan mendapatkan Probebaya Award, akan dilakukan beberapa penilaian. Safaruddin, menyebutkan penilaian itu melalui beberapa pertimbangan yang objektif. 

"Banyak indikator pertimbangannya dan dilakukan secara objektif misalnya adanya tambahan partisipasi masyarakat, kemudian keaktifan pertanggung jawaban, hingga pemanfaatan dan lain lain sebagainya,"ujar Safaruddin.

Pertimbangan-pertimbangan itu, lebih detailnya adalah meliputi 4 aspek, yakni transparansi, partisipatif, akuntabel, dan berkelanjutan. 

Nantinya, akan ada dua daerah yang dipilih, meliputi Probebaya untuk infrastruktur, serta Probebaya untuk non infrastruktur, seperti misalnya untuk pendidikan atau kesehatan. 

Pengumuman Probebaya Award ini akan dilaksanakan bersamaan dengan HUT Pemkot Samarinda dan HUT Kota Samarinda pada 21 Januari 2022 mendatang. 

Warga Rela Kerja Bakti hingga Urunan

Saat ikut dalam rapat Presentasi Penilaian Probebaya Awards, Safaruddin juga ungkap beberapa hal menarik seputar pelaksanaan Probebaya. 

Yakni, adaya daerah yang warganya justru rela untuk urunan dalam pelaksanaan program, baik itu infrasturktur hingga non infrastruktur, seperti misalnya kesehatan/ pendidikan. 

Diungkapkannya, hal itu terjadi di beberapa daerah, misalnya Jalan Jelawat, simpang tiga Loa Buah, serta kawasan Samarinda Ilir. 

Mengapa itu bisa terjadi? 

Safaruddin menjelaskan, semisal anggaran Probebaya di satu RT, tidak mencukupi untuk melaksanakan program, maka warga pun berinisiatif untuk melakukan urunan. 

Poinnya adalah, pembangunan ataupun program non infrastruktur itu, tetap bisa dijalankan. 

"Simpang tiga Loa Janan, ada posyandu jadi megah di sana. Sisa anggarannya Rp 24 juta, tetapi karena warga sepakat, dibangunlah posyandu. Kalau dilihat nilainya bisa ratusan juta, padahal anggaran Probebaya sisa Rp 24 juta. Hal ini banyak (terjadi). Termasuk di Samarinda Ulu," ujarnya. 

Ada pula dijelaskan Safaruddin, warga yang rela mengerjakan proyek infrastruktur untuk daerahnya, meski tak digaji. Mereka kerja bakti

"Itu terjadi juga," ujarnya. 

Dalam paparan di rapat presentasi itu pula, perwakilan pihak RT menyamaikan kepada TWAP, bahwa mereka masih ingin program Probebaya dilanjutkan. 

"Mereka ingin dilanjutkan," ujarnya. 

(redaksi)

 

 

Tag berita:
Berita terkait