POLITIKAL.ID - Sekretaris Jendral PDIP, Hasto Kristiyanto angkat bicara soal kriteria yang diinginkan untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden di pemilu 2024 nantinya.
Hasto Kristiyanto mengatakan cawapres yang mendampingi Ganjar harus memiliki visi yang sama, sehingga bisa menjadi pasangan yang cocok, seperti Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz.
Hasto menilai Megawati dan Hamzah Haz memiliki kecocokan dan saling melengkapi ketika menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Saat masih menjabat, kata dia, komunikasi antara Megawati dan Hamzah Haz terbilang baik.
“Presiden dan wakil presiden itu satu kesatuan kepemimpinan, jika salah satu batuk, yang lain ikut batuk,” kata dia.
Hasto menceritakan Megawati selalu berpesan agar Hamzah Haz memberitahunya apabila tidak setuju dengan suatu keputusan. Hasto mengatakan sikap tidak setuju itu juga tidak ditunjukkan secara terang-terangan dalam sebuah rapat.
Melainkan dengan menggunakan kode. “Misalnya dengan menyentuh tangan,” kata dia.
Menurut Hasto, apabila Hamzah Haz memberikan kode itu maka Megawati akan membatalkan keputusannya.
Bahkan, ketika keputusan itu tinggal diketok palu dalam rapat. Setelah itu, barulah keduanya bertemu untuk membahas tentang keputusan tersebut.
“Ini kan menunjukkan kesatupaduan kepemimpinan yang luar biasa,” kata dia.
Hasto mengatakan contoh pasangan capres-cawapres yang ideal tidak hanya ditunjukkan oleh Megawati dan Hamzah Haz.
Menurut dia, pasangan pemimpin dengan kecocokkan tinggi juga ditunjukkan oleh Soekarno dan Hatta.
“Bung Karno dan Bung Hatta merupakan Dwi Tunggal yang tidak tergantikan,” tutur dia.
Selain itu, Hasto juga menyinggung pasangan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin. Menurut dia, Jokowi dan Maruf merupakan dua sosok yang saling melengkapi dalam memimpin Indonesia.
“Sehingga nanti akan tercapai suatu komposisi yang ideal seperti Bung Karno dengan Bung Hatta, kemudian Ibu Mega dengan Pak Hamzah, dan Pak Jokowi dengan Kyai Haji Maruf Amin,” kata dia.
Menurut Hasto, untuk mendapatkan pasangan yang cocok tersebut membutuhkan waktu.
Untuk itu, kata dia, PDIP masih menggodok kerja sama dengan partai lain untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Apabila kerja sama itu telah tercapai, barulah gabungan partai tersebut akan menentukan siapa sosok yang dianggap cocok menemani Ganjar untuk bertarung di Pilrpes 2024.
“Jadi sabar, tunggu momentumnya,” ujar dia.
(Redaksi)