POLITIKAL.ID - Pernyataan Ketua Dewan Majelis Kehormatan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menilai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan dibuat tidak adil turut mendapat respon dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB menilai tidak melihat skenario seperti yang dikatakan SBY. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai pernyataan Presiden ke-6 itu sebuah tuduhan yang serius. "Saya yakin ini bukan statement yang main-main. Namun kami belum melihat indikator-indikator itu. Belum melihat ada skenario yang nanti terjadi pemilu yang tidak jujur atau pemilu yang tidak adil," kata Jazul saat dihubungi, Senin (19/9). Lebih lanjut ia mengatakan partainya tidak merasa menjadi pihak yang dituduh dalam pernyataan SBY. Jazilul juga menyebut semua partai yang ia ketahui menginginkan pemilu jujur dan adil. "Ya tentu PKB pertama tidak merasa tertuduh dengan statement itu. Tapi statement itu adalah statement yang serius yang disampaikan oleh Pak SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat maupun mantan presiden," uajrnya. Ia pun meminta agar SBY mengungkapkan tuduhannya dengan lebih rinci dan jelas, termasuk soal aktor-aktor yang berkaitan. Ia mempertanyakan apakah pihak yang ingin kecurangan itu terjadi adalah pihak non-partai. "Karena setahu saya partai-partai politik ingin agar pemilu berjalan dengan jurdil," tegasnya. Sebelumnya SBY mengatakan ada informasi Pemilu 2024 akan dibuat tidak adil dan jujur. Dia menyebut ada kemungkinan Pilpres 2024 diarahkan hanya diikuti dua kandidat. SBY pun memutuskan untuk turun gunung pada pemilu mendatang. Dia ingin memastikan pemilu tidak dicurangi. "Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ucap SBY dalam Rapimnas Demokrat, Jumat (16/9). (*)