POLITIKAL.ID - Cutian Fahri Hamzah mendapat sindiran yang menagih partai pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 mundur dari kabinet, berbuntut panjang.
Kini Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu disindir balik oleh Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Bestari Barus.
Fahri Hamzah yang begabung dalam tim Prabowo-Gibran ini mulanya mencuit kabar menteri-menteri dari partai politik pendukung capres nomor urut 1 Anies Baswedan akan mundur dari kabinet.
Diketahui dua partai pendukung Anies Baswedan yakni Partai Nasdem dan PKB saat ini masih berada di dalam kabinet Presiden Jokowi.
Cuitan tersebut sempat direspons Anies Baswedan, namun capres nomor urut 1 itu ogah memberi komentar lebih lanjut.
"Suruh dia jawab sendiri, menurut saya gak level untuk dijawab," kata Anies Baswedan, melansir Kompas TV.
Sementara itu, dalam tayangan Kompas Petang, Fahri Hamzah menjelaskan, cuitan tersebut berawal dari perdebatan di grup WhatsApp seusai debat capres pertama.
Fahri mempertanyakan konsistensi perkataan dan sikap Anies dalam debat yang menyinggung Prabowo Subianto tidak tahan mengambil peran oposisi.
"Perdebatan itu yang mengantarkan saya pada informasi, cukup tertekan juga sang capres ini karena menggugat seseorang yang hidupnya itu sangat banyak dalam posisi oposisi. Dalam situasi itupun dia membentuk dan mengorbitkan banyak tokoh dalam situasi beroposisi, termasuk Anies Baswedan diorbitkan," jelas Fahri Hamzah, Kamis (14/12/2023) malam.
Ia mengaku tahu proses ketika Aniesdicalonkan Prabowo maju di Pilgub DKI Jakarta.
Fahri mengklaim nama Anies masuk belakangan atas rekomendasi Jusuf Kalla, ketika Prabowo Subianto dan koalisinya telah menentukan Yusril Ihza Mahendra bakal maju di Pilgub DKI Jakarta.
"Jadi sebenarnya itulah yang saya tagih sekarang ini.
Kalau ada keseriusan menjadi oposisi, mari betul-betul kita tegakkan etika," ungkap Fahri Hamzah.
Menurut Fahri yang dilakukan Prabowo pada 2019 itu bukan tidak kuat beroposisi, melainkan ingin mewujudkan rekonsiliasi.
"Jadi menuduh Pak Prabowo tidak tahan oposisi itu ngawur, tidak kenal pak Prabowo, tidak kenal sejarah, itu yang ingin saya sampaikan dari kemarin," kata Fahri Hamzah.
Atas dasar ini, Fahri Hamzah meminta Anies dan partai pendukungnya konsisten dalam bersikap.
"Maka sekarang buktikanlah dengan diri anda sendiri yang tidak pernah punya record yang baik dalam oposisi, untuk sekarang mengambil sikap oposisi dengan cara mengajak partai-partainya. Mendengar ini semua, kita senang jika ini dilakukan," ucap politikus Partai Gelora ini.
Reaksi Fahri Hamzah tersebut lantas dibalas oleh Timnas AMIN), Bestari Barus.
Menurut Bestari komentar tersebut hanya akal-akalan Fahri Hamzah yang ingin masuk ke dalam kabinet Jokowi.
"Apa masalahnya? wong pak Jokowi saja tidak mempermasalahkan kok malah Bang Fahri yang mempermasalahkan," kata Bestari.
"Atau mungkin posisi kami hari ini masalah bagi Bang Fahri, sehingga sangat ingin ada menteri yang direshuffle biar bang Fahri bisa masuk 2 3 bulan di situ, atau bagaimana?" tambah politikus senior Nasdem ini.
Ia juga membantah pernyataan Fahri Hamzah soal oposisi, mengingat Anies Baswedan tak pernah menyatakan dirinya mengambil sikap melawan pemerintah.
"Sampai hari ini saya heran, kenapa Anies dianggap oposisi, kapan dia menyatakan dirinya oposisi? dan ke siapa kami oposisi?
Memang Jokowi ada menyatakan pilihan ke Ganjar dan Prabowo?" ucap Bestari Barus.
Lantas Bestari juga menyindir Fahri Hamzah agar memikirkan soal partainya sendiri, tidak perlu mengusik partai lain.
"Masyaallah, inilah bang Fahri sebaiknya besarkan partai kita, supaya nanti bisa kemudian memimpin ke depan, jangan mendorong isu untuk sekadar mencari elektoral. Cobalah dengan elegan, jangan mencampuri piring orang lain," ujar Bestari.
(REDAKSI)