Sabtu, 23 November 2024

Tanpa Sanksi Tegas, DPR Sebut PSBB Tak Berjalan Efektif

Jumat, 24 April 2020 1:34

Politikus PAN Saleh Daulay menyebut PSBB tak efektif, serba terbatas. (CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra)

POLITIKAL.ID - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay menyebut kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak efektif menekan kurva kasus Virus Corona menjadi lebih landai.

Menurutnya, saat ini hanya tiga cara di dunia yang berhasil menekan penyebaran Corona. Yakni, karantina wilayah alias lockdown total seperti di China, tes masif seperti di Korea Selatan, dan penelusuran kontak secara massal seperti di Singapura.

"PSBB tidak sesuai sama ketiganya. Kebijakan ini serba terbatas. Terbatas dalam membatasi orang, terbatas dalam memberi bansos. Itu mengapa PSBB tidak efektif," kata Saleh kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/4).

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyebut tidak efektifnya PSBB itu bisa dilihat dalam penerapannya di DKI Jakarta.

"PSSB kemarin saya lihat masih perlu banyak perbaikan karena jika kita lihat angka postif Corona di DKI sendiri belum ada tanda-tanda penurunan, malah terus meningkat," kata dia.

Selain itu, masih banyak kerumunan di transportasi umum dan sejumlah ruang publik lainnya saat PSBB. Dia pun meminta pemerintah daerah dan pusat gencar melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat.

"Aparat juga harus tegas menindak masyarakat yang masih berkumpul di luar rumah. Karena kalau tidak ya sama saja, akan terus tercipta kerumunan masyarakat," kata politikus Partai NasDem ini.

Senada, Saleh Daulay menyebut kunci keberhasilan pembatasan di kala pandemi adalah tindakan tegas. "Kalau tidak diberikan sanksi agak repot menahan mereka keluar rumah," tuturnya.

Diketahui, PSBB di DKI periode pertama usai hari ini. Selama 14 hari pemberlakuannya, ada peningkatan kasus Corona 1,93 kali lipat. Yakni, 1.810 kasus pada 10 April atau hari pertama PSBB DKI, dan 3.506 kasus pada 23 April.

Kurva itu menurun jika dibandingkan dengan peningkatan kasus positif Corona pada 14 hari sebelum masa pemberlakuan PSBB DKI. Yakni, 566 kasus pada 27 Maret, dan 1.719 kasus 9 April; atau meningkat 3 kali lipat. (*)

Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "DPR Sebut PSBB Kurang Efektif dan Tanpa Sanksi Tegas"

Tag berita:
Berita terkait