POLITIKAL.ID - Tambahan target baru untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia menjadi 8,5 juta pada tahun 2023.
Diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, pada acara bukber dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) di Jakarta, Selasa (11/4).
Target tersebut bertambah sebesar 1,1 juta, setelah pada Januari 2023 Kemenparekraf diberikan tugas awal untuk memenuhi kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 7,4 juta di 2023.
"Kita tadinya target 7,4 juta batas atas wisatawan mancanegara. Mungkin karena terlihat ada momentum yang lebih kuat jadi ditambah satu juta, kalau tidak salah angkanya akan dirilis 8,5 juta," kata Sandi.
Menurut Sandi, momentum yang lebih kuat tersebut merujuk pada hasil evaluasi di kuartal pertama 2023 yang terbilang memuaskan.
"Juga ada data-data terbaru dari pemulihan pariwisata di Asia Pasifik, ini menunjukkan kurva yang menjanjikan. Terutama terkait dengan keinginan masyarakat untuk berwisata pascapandemi dari dua pasar utama kita, yaitu China dan Australia," ujar Sandi.
Selain kedua negara tersebut, Sandi menyebutkan wisatawan mancanegara yang juga berpotensi tertarik berwisata di Indonesia berasal dari India.
Dia menilai target 8,5 juta wisatawan tersebut dapat tercapai asalkan didukung oleh industri khususnya dari layanan penerbangan.
Oleh karena itu, menurut Sandi, diperlukan kolaborasi maupun kerja sama yang bisa menghadirkan ketersediaan dan jumlah penerbangan yang lebih banyak dari negara-negara asal wisatawan ke Indonesia secara langsung.
Sandi mengungkapkan salah satu langkah yang telah dibuat ialah mengirimkan perwakilan Kemenparekraf ke China untuk membahas kerjasama di sektor pariwisata. Target Kemenparekraf dalam waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang, Indonesia bisa mendapatkan kunjungan wisatawan asing dari China hingga sepuluh juta.
Hal serupa juga akan dikembangkan dengan negara-negara lain yang berpotensi untuk peluang kerjasama di sektor pariwisata.
Selain kerjasama strategis dengan negara lain, Sandi juga berharap para pelaku industri, asosiasi hingga perhimpunan untuk pariwisata dan ekonomi kreatif juga bisa ikut terlibat aktif untuk memenuhi target tersebut.
"Itu semua bisa tercapai kalau kita melakukan beberapa percepatan transformasi di sektor pariwisata kita dan meningkatkan interkonektivitas," kata Sandi.
(Redaksi)