Minggu, 5 Mei 2024

Terpilihnya Rahayu Saraswati Jadi Ketua Tidar Berujung Aksi Saling Sindir Gerindra dan Demokrat

Rabu, 22 Desember 2021 17:49

IST

POLITIKAL.ID - Partai Gerindra dan Demokrat saling sindir soal adanya oligarki di kedua partai tersebut. Saling sindir ini bermula dari pernyataan Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad tidak ada oligarki didalam partainya. Ia ungkapkan itu ketika menghadiri penutupan Kongres TIDAR, organisasi sayap Gerindra, Minggu (19/12/2021). Desco mengatakan terpilihnya Wakil Ketua Umum Gerindra, Rahayu Saraswati sebagai ketua umum Tidar tidak didasari oleh adanya keistimewaan, meski ia merupakan anak salah satu pendiri Partai Gerindra yakni Hashim Djojohadikusumo. "Di Gerindra itu tidak mengenal adanya oligarki, bahkan terhadap anak pendiri Gerindra pun tidak ada keistimewaan. Rahayu Saraswati yang saya dengar itu menampak dan mengikuti serta mengalami pendidikan yang berjenjang," ucap Dasco Desco mengatakan Rahayu merupakan keponakan ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Rahayu telah memiliki rekam jejak panjan dalam dunia politik. Terpilihnya Rahayu sebagai ketua TIDAR bukan merupakan suatu keistimewaan. Desco pun Lantas membandingkan Gerindra degan sejumlah partai lain dalam hal kaderisasi. Kendati demian ia tak menyebut secara lansung partai yang dimaksud. "Jadi tidak seperti partai lain yang bapaknya mendirikan partai dan ketua umum partai, tiba-tiba anaknya langsung dikarbit," ujarnya. Meski tak menyebut nama partai, namun opini publik mengaitkan hal tersebut dengan partai demokrat. Sebagai mana diketahui, Demokrat saat ini tengan di pimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan putra dari ketua umum Demokrat sebelumnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menanggapi sindiran itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan partainya tidak mengenal yang namanya oligarki. Serta menjalankan demokrasi sebagai mana mestinya. Herzaky mengatakan, demokrasi yang dibangun Partai Demokrat sangat baik. Partai Demokrat selama ini telah menggelar kongres pemilihan ketua umum sebanyak lima kali selama 20 tahun berdiri. Dia mengklaim, dalam Partai Demokrat tidak mengenal oligarki. “Demokrasi berjalan dengan sangat baik di Partai Demokrat. Kami tidak mengenal sistem oligarki di partai kami,” kata Herzaky dalam keterangan Selasa (21/12/2021). Lebih lanjut dia mengatakan ketua yang terpilih dalam untuk memimpin demokrat adalah melalui proses demokrasi dan konstitusional termasuk AHY. “Dipilih oleh para pemilik suara di Kongres. Kedua, berdasarkan aturan dan mekanisme yang ditetapkan di Kongres, yaitu AD/ART dan peraturan organisasi maupun ketentuan internal lainnya,” kata Herzaky. (*)  
Tag berita:
Berita terkait