Senin, 7 Oktober 2024

Tiga Pernyataan Dharma Kun yang Kontoversial di Debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Sebut Covid-19 Agenda Asing

BERBICARA - Paslon gubernur dan wagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, dalam debat perdana Pilkada Jakarta di JIExpo Kemayoran, Minggu (6/10/2024). (Istimewa)

POLITIKAL.ID -  Dalam debat sesi pertama yang diadakan KPU DKI Jakarta 2024 tadi malam (7/10/2024), Sejumlah pernyataan kontroversial dilontarkan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun yang menarik perhatian publik.

Mulai dari mempertanyakan kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi covid-19, menyindir kedaulatan negara yang diganggu oleh penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), hingga dalam sesi debat menudukung Pramono Anung menjadi presiden. 

Covid-19 agenda asing

Salah satu poin yang diutarakan calon jalur perseorangan  Dharma Pngrekun itu adalah pandemi Covid-19 merupakan agenda asing. Hal itu ia ungkap saat ditanya oleh calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil.

"Pak Dharma-Kun, Pak Kun Wardana yang saya hormati, salah satu perlindungan terhadap SDM, yaitu tentu kesehatan. Kita pernah mengalami pandemi Covid yang sangat luar biasa. Saya andai waktu bisa diputar kembali, kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk lebih baik dalam menyelesaikan yang namanya pandemi yang naudzubillah jangan sampai terulang lagi?" tanya RK pada debat yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10).

 "Saya paham betul tentang pandemi ini agenda terselubung dari asing untuk mengambil alih kedaulatan negara." Jawan Dharma kun menjawab pertanyaan RK. 

Dharma juga mengungkap sejumlah alasan, mengapa PCR dilakukan dengan mencolok langit-langit mulut, bukan mengambil sampel ludah. Ia juga mengkritik pemerintah  dalam menangani pandemi Covid-19 yang justru menakut-nakuti rakyat. 

"Saya percaya sama Tuhan. Bapak percaya sama Tuhan atau sama Covid-19?" ucapnya membalas RK. 

AI alat mata-mata

Dharma menyebut AI sebagai alat mata-mata saat membahas soal kemandirian internet untuk bangsa. Ia menyebut selama ini internet Indonesia tak mandiri, dibuktikan dengan berbagai kebocoran data yang terjadi.

"Makanya dibilang artificial intelligence, artinya apa? Alat intelijen, alat mematai-matai tanpa kita sadari, dosa kita ada semua di gadget," ucap Dharma.

Dukung Pramono jadi presiden

Dharma Pongrekun mendukung Pramono Anung, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, sebagai presiden. Hal itu ia ungkap saat menjawab pertanyaan Pramono tentang kemandirian internet.

Dharma bercerita bisa menjadi Wakil Kepala BSSN karena ditempatkan oleh Pramono. Dia mengaku mendapat resep dari Pramono dan bisa mengemban tugas tersebut.

"Saya ada di BSSN karena beliau (Pramono). Beliau yang tempatkan saya. Saya emban tugas dengan sungguh-sungguh dan dapat resepnya. Mudah-mudahan Mas Pram jadi presiden sehingga bisa jadikan mandiri internet, sebab apabila kemandirian internet tidak bisa diwujudkan maka data kita akan terus dicuri," beber Dharma. 

(Redaksi) 

Tag berita: