Senin, 25 November 2024

Tiga Petinggi Golkar Respon Keputusan Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum, LBP: Itu Hak Beliau

Senin, 12 Agustus 2024 20:40

TERSENYUM - Luhut Binsar Pandjaitan (Kiri), Aburizal Bakrie (Tengah) , Jusuf Kalla (Kanan)./ Foto: Istimewa

POLITIKAL.ID - Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) mendapat respon dari sejumlah kader Partai Golkar, seperti Jusuf Kalla (JK), Aburizal Bakrie (ARB), dan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).

Jusuf Kalla (JK) 

Disampaikan  politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) meyakini mundurnya Airlangga Hartarto bukan karena kisruh internal tetapi tekanan kuat dari luar partai, keyakinan JK ersebut dilandasi dari internal Partai Golkar yang tetap menyetujui Musyawarah Nasional (Munas) digelar Desember 2024.

"Pasti ada tekanan lebih kuat (terkait mundurnya Airlangga) karena kalau dari unsur internal, saya yakin tidak ada (tekanan ke Airlangga) karena semua sudah setuju (Munas) Desember. Tiba-tiba malah ada keputusan ini," katanya dikutip dari program Metro Hari Ini di YouTube Metro TV, Minggu (11/8/2024).

Selain itu, JK juga mengatakan jika memang ada tekanan dari internal partai agar Airlangga harus mundur sebagai ketua umum maka pasti akan digelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) hingga musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Tidak bisa orang per orang menyatakan itu. Dan juga tidak bisa internal diturunkan di tengah-tengah (kepengurusan) tanpa munas," jelas sosok yang juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI tersebut.

JK memuji kepemimpinan Airlangga di Partai Golkar karena dapat menambah jatah kursi di DPR menjadi 102 kursi pada Pileg 2024 dari sebelumnya 85 kursi di Pileg 2019.

Selain itu, dia juga memuji Airlangga yang mampu mengantarkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memenangkan Pilpres 2024.

"Airlangga telah berhasil memenangkan Pak Prabowo dan Gibran, suatu prestasi yang tentunya dan segala usaha dan pengorbanan," katanya.

Aburizal Bakrie (ARB) 

Mantan Ketua Umum Golkar yang kini menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) menghormati keputusan Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.

Keputusan mundur tersebut merupakan hak dan pilihan pribadi Airlangga Hartarto.

"Dewan Pembina merasa priharin, tetapi memahami atas keputusan yang diambil Airlangga untuk mundur dari posisi ketua umum," kata Aburizal Bakrie, Minggu (11/8/2024).

Dewan Pembina mengapresiasi keputusan Airlangga untuk mendahulukan kepentingan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.

ARB mengatakan keputusan mundur Airlangga Hartarto karena ingin fokus dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan Prabowo-Gibran yang sebentar lagi dilantik.

Ia menyadari tugas dan kompleksitas Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian membutuhkan ekstra fokus agar transisi pemerintahan berjalan baik.

"Airlangga ingin fokus di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian mengingat tantangan ekonomi dunia ke depan juga semakin komplek," ujarnya

Terlepas dari keputusan itu, Ketua Dewan Pembina ARB menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kinerja Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar, karena telah memberikan capaian positif kepada Partai Golkar di Pemilu Presiden dan Legislatif 2024.

"Untuk itu Dewan Pembina memgapresiasi capaian Airlangga sebagai ketua umum yang berhasil menungkatkan kursi DPR dari 85 menjadi 102 atau 18 persen suara di DPR," kata ARB.

"Sekaligus mengantarkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029."

Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) 

Sementara Politikus Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi keputusan Airlangga Hartarto mundur dari posisi ketua umum partainya.

"Itu hak beliau untuk mundur," kata Luhut singkat  saat dijumpai di sela peninjauan gedung kementerian koordinator di Ibu Kota Nusantara (IKN), Minggu (11/8/2024), seperti dikutip dari Kompas.TV.

Sebelumnya, Luhut sempat mengatakan keheranannya soal wacana Munaslub Golkar dipercepat.

Munaslub Partai Golkar digelar antara lain soal pergantian Ketua Umum yang saat ini masih dijabat Airlangga Hartarto.Sesuai jadwal, Munaslub Golkar sedianya digelar Desember 2024.

Namun wacana terbaru beberapa pihak di Partai Golkar menginginkan Munaslub Golkar dipercepat Agustus 2024 bulan ini.Setelah kabar itu mencuat pekan lalu, hari ini  Minggu (11/8/2024), mendadak Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya.

Sebelum menyatakan pengunduran dirinya, Airlangga menemui  Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan pekan lalu di Jakarta.

Usai pertemuan, Luhut mempertanyakan wacana Munaslub Golkar.

Pernyataan tersebut disampaikan Luhut lewat video pendek berdurasi 1 menit 48 detik yang dibuat di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (8/8/2024).Luhut meminta kader Partai Golkar supaya tidak mau diintimidasi dan dipengaruhi pihak-pihak yang menginginkan munaslub.

Terlebih, upaya munaslub telah memicu ketidaksolidan di internal Partai Golkar.Di samping itu, Luhut juga mengimbau kader Partai Golkar untuk merapatkan barisan mendukung Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar dan hasil Munas 2019.

(Redaksi) 

 

Tag berita: