POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pemkot Samarinda fokus melakukan perbaikan drainase di titik-titik yang kerap menjadi langganan banjir. Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra Ditanyai terkait alokasi anggaran perbaikan drainase, mengatakan tidak ada anggaran khusus untuk pemeliharaan drainase secara berkala. "Sebenarnya kalau anggaran khusus itu tidak ada. Tapi kita bisa mengerjakan itu secara rutin setiap minggu, setiap bulan dan melibatkan masyarakat pasti selesai, tidak perlu anggaran besar," terangnya. Politisi partai PKS itu meminta pemkot secara bertahap membereskan sedimentasi material di drainase. "Dulu parit itu dalam 1 meter sampai 1,5 meter. Sekarang paling tinggal 40 cm saja," tutur Samri sapaannya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, kantor DPRD Kota Samarinda, Senin (15/11/2021). Pengerukkan drainase sebut Samri dapat menjadi solusi jangka panjang. Ia meyakini jika Pemkot Samarinda melalui dinas terkait mampu melakukan normalisasi drainase se Kota Samarinda, maka banjir diprediksi akan cepat teratasi. "Banjir tetap ada tapi tidak lama," imbuhnya. Kendati demikian, hingga kini dikatakan Samri, kegiatan ini urung terlaksana. Ia menduga bahwa selama ini kegiatan pembangunan tidak berlandaskan kebutuhan masyarakat. "Tapi dibangun berdasarkan keinginan. Kita ini harus lihat apa sih kebutuhan masyarakat. Butuhnya drainase kita kasih jalan. Akhirnya jalannya rusak karena banjir drainase tidak terbangun," cetusnya. "Harusnya drainase dulu baru jalan. Baru sebulan disemen karena tergenang air jalanan rusak. Perencanaan yang harus dilihat," pungkasnya. (Adv/*)