Parade Kebaya Kartini yang digagas oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Samarinda resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Saefuddin Zuhri pada Sen...
POLITIKAL.ID - Parade Kebaya Kartini yang digagas oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Samarinda resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Saefuddin Zuhri pada Senin, 21 April 2025.
Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini 2025 ini dihadiri oleh berbagai tokoh, antara lain Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Samarinda, Muslimin, serta Ketua Dekranasda Kota Samarinda, Rinda Wahyuni Andi Harun.
Dalam sambutannya, Saefuddin Zuhri memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan parade ini. Menurutnya, acara ini bukan sekadar peragaan busana, melainkan juga sebagai penghormatan terhadap perjuangan Raden Ajeng Kartini, yang dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita Indonesia.
"Kebaya Kartini merupakan simbol perjuangan wanita Indonesia untuk maju dan setara. Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya mengenang Kartini, tetapi juga terus menginspirasi generasi muda, terutama perempuan, untuk terus berkembang dan memperjuangkan hak-haknya," ujar Saefuddin.
Kartini, yang dikenal sebagai pionir dalam perjuangan hak wanita, selalu menjadi sumber inspirasi bagi perempuan Indonesia. Saefuddin menegaskan bahwa perjuangannya membuka jalan bagi perempuan untuk memperoleh pendidikan, hak-hak sosial, dan peran yang lebih besar dalam pembangunan bangsa.
Parade Kebaya Kartini 2025 kali ini melibatkan 12 desainer lokal yang menampilkan berbagai kreasi kebaya, serta 34 makeup artist yang mempercantik para peserta. Tidak hanya itu, parade ini juga melibatkan 49 model yang berasal dari berbagai latar belakang. Selain itu, ada pula komunitas fotografer yang turut meramaikan acara dengan dokumentasi visual.
Para peserta terlihat anggun dengan berbagai pilihan kebaya, dari yang tradisional hingga modern, yang memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia sekaligus menghormati semangat perjuangan Kartini.
"diharapkan acara ini dapat menjadi wadah bagi para perempuan untuk lebih menghargai perjuangan Kartini sekaligus memperkenalkan kebaya sebagai warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya" pungkas Saefuddin
(tim redaksi)