Kamis, 16 Mei 2024

Wali Kota Samarinda Andi Harun Buka Pasar Ramadan Gor Segiri

Selasa, 5 April 2022 19:55

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Pemkot Samarinda resmi membuka pasar Ramadan di Stadion GOR Segiri, Selasa (5/4/2022). Pembukaan ditandai dengan Wali Kota Samarinda Andi Harun memukul bedug didampingi jajaran Pemkot Samarinda dan unsur TNI-Polri. Andi Harun menuturkan, pasar Ramadan yang kini bernama Samarinda Wisata Belanja Ramadhan tahun 1443 Hijriah, tak hanya berfokus dalam pemulihan ekonomi semenjak pandemi Covid-19 melanda Kota Tepian. Melainkan, turut menjadi ruang menyebarkan syiar-syiar agama Islam. "Selain optimisme yang bersenyawa dengan gelora spritual, momentum Ramadan harus membawa berkah bagi semuanya," terang Andi Harun. Selain itu, wali kota menambahkan, pembukaan pasar Ramadan juga merupakan langkah Pemkot Samarinda secara paralel, antara penanggulangan di bidang kesehatan dan ekonomi pasca tingginya kasus Covid-19. Seperti tahun-tahun sebelumnya kata Andi Harun lagi, pasar Ramadan selalu menjadi penggerak ekonomi. Berangkat dari jumlah dan jenis transaksi yang bervariasi. "Bahkan kita pernah mencapai angka Rp 16 miliar dalam sepekan," ungkapnya. Untuk diketahui, dalam pasar Ramadan kali ini terdapat 120 lapak yang mejual produk-produk bervariasi. Andi Harun bersama jajarannya memyempatkan melihat beberapa lapak yang sudah menerapkan sistem pembayaran non tunai atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Hasilnya, pedagang sudah cukup familiar dengan skema pembayaran tersebut. Berdasarkan hitungan sementara, beber Andi Harun, pasar Ramadan kali ini diperkirakan mampu memberikan pemasukan daerah antara Rp 1 miliar sampai Rp 1,5 miliar dalam sehari. Dari banyak jenis kegiatan, kuliner, fashion, entertaiment Ramadan dan kerja sama sponsor. "Saya bersyukur alhamdulillah hari ini, sudah mulai terlaksana aplikasi peduli lindungi, walaupun belum 100 persen, tapi sudah ada kesadaran yang cukup tinggi juga dari masyarakat. Dan pedagang juga sudah familiar dengan skema metode pembayaran non tunai (QRIS, Red)," jelas Andi Harun. Terpisah, salah satu pedagang yang menerapkan QRIS di pasar Ramadan, linda mengaku senang produknya dibeli wali kota. Ia mengaku telah menerapkan skema pembayaran non tunai ini sejak 2 tahun silam. "Sudah dua tahun saya menggunakan pembayaran non tunai. Saya mulai berjualan sejak hari pertama puasa, dan alhamdulillah pendapatan selaras saja dengan penyewaan lapak. Penyewaan Rp 1,3 juta. Dari pembeli juga banyak yang membayar lewat QRIS," tuturnya. (*/Adv)
Tag berita:
Berita terkait