Jumat, 22 November 2024

Wisma Atlet Jadi RS Darurat, PKS Ingatkan 3 Hal yang Harus Diperhatikan

Minggu, 22 Maret 2020 23:19

Anggota Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah mengingatkan, agar bisa dilakukan secara cermat dan teliti saat dilakukan upaya alihfungsi gedung atau wilayah. Foto/Ilustrasi/SINDOnews

POLITIKAL.ID - Upaya pemerintah mengalihfungsikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta sebagai Rumah Sakit (RS) Darurat untuk merawat para pasien yang terjangkit virus corona (COVID-19) menjadi satu pilihan paling realistis, demi menghemat waktu dan biaya daripada membangun gedung baru.

Namun Anggota Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah mengingatkan, agar bisa dilakukan secara cermat dan teliti saat dilakukan upaya alih fungsi gedung atau wilayah. Tiga hal yang perlu diperhatikan adalah standarisasi ruang rawat, ketersedian alat dan SDM serta persoalan limbah.

"Pengalihfungsian ini memang situasi darurat, namun saya harap soal standarisasi ruang isolasi dan ruang rawat, ketersedian alat dan SDM serta persoalan limbah harus tetap disiapkan dengan sangat teliti dan cermat, justru demi tidak terjadinya hal-hal tidak diinginkan ke depannya," kata Ledia, Senin (23/3/2020).

Anggota Komisi X DPR ini mengakui bahwa ketersediaan kamar-kamar di Wisma Atlet memang cukup banyak. Namun, ruang isolasi dan ruang rawat bagi para pasien COVID-19 jelas membutuhkan spesifikasi khusus dengan standar khusus karena sifat penularan virus yang begitu cepat.

"Menyiapkan kamar rawat dengan spesifikasi dan standar khusus dalam waktu singkat tentu akan menjadi tantangan tersendiri, membutuhkan biaya tak sedikit pula. Tetapi jangan sampai menjadi kurang cermat dan teliti karena alasan keterbatasan waktu dan biaya," pintanya.

Begitu juga soal ketersediaan alat dan tenaga kesehatan yang memadai, dia melihat bahwa semakin hari ketersediaan obat-obatan dan peralatan pendukung kesembuhan pasien serta peralatan pendukung kerja dan pelindung kesehatan bagi para tenaga kesehatan makin terbatas jumlahnya.

Padahal, untuk tempat yang dikhususkan sebagai tempat perawatan pasien COVID-19 ketersediaan obat, alat dan APD (alat pelindung diri) bagi tenaga kesehatan juga harus menjadi prioritas utama. Coroh sederhananya saja soal masker medis dan hand sanitizer yang semakin langka, begitupun dengan pakaian APD.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait