POLITIKAL.ID - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kalimantan Timur (Kaltim) mempertegas komitmennya dalam mendukung tercapainya swasembada pangan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur.

Dalam upaya tersebut, HKTI Kaltim berencana untuk menyelaraskan program ketahanan pangan pemerintah dengan potensi dan kebutuhan sektor pertanian lokal.

Pada konferensi pers yang berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, Minggu (16/2/2025), Ketua HKTI Kaltim yang baru terpilih, H. Rusianto, menyampaikan bahwa organisasi ini memiliki peran penting dalam memastikan ketahanan pangan melalui sinergi antara pemerintah, petani, dan masyarakat luas.

"Dengan adanya HKTI Kaltim beserta pengurusnya, kita ingin menselaraskan program presiden kita terutama masalah ketahanan pangan," ujar Rusianto saat konferensi pers di Hotel Mercure Samarinda, Minggu (16/2/2025).

Sebagai wadah yang menghubungkan petani dengan pemerintah, HKTI Kaltim bertekad untuk membantu para petani meningkatkan produktivitas hasil pertanian. 

Salah satu fokus utama adalah memastikan ketersediaan pupuk, bibit, serta pengelolaan sumber daya air yang optimal, agar para petani bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Terutama bagaimana ketersediaan pupuk, bibit, sumber daya airnya, dengan jalan usaha taninya, sehingga hasil produksinya nanti bisa maksimal," bebernya.

Selain itu, HKTI Kaltim turut memperhatikan aspek ekonomi petani. Dengan harga gabah yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram, Rusianto berharap petani bisa meraih keuntungan yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan mereka.