Minggu, 12 Mei 2024

Apresiasi Larangan Jokowi Ekspor CPO, Anis Matta Sebut Ini Penting

Senin, 25 April 2022 18:6

IST

POLITIKAL.ID - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor bahan baku minyak goreng (crude palm oil/CPO) dan minyak goreng (migor) turut diapresiasi oleh Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta. Sebelumnya Anis Matta mengatakan bahwa tak ada ruang bagi pemerintah untuk melakukan gimik dalam mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Anis mengatakan bahwasannya langka pemerintah tersebut sangat penting untuk melindungi pasar dan juga kepentingan dalam negeri. "Saya ingin mengapresiasi langkah Presiden Jokowi melarang ekspor CPO dan minyak goreng. Langkah ini sangat penting untuk memproteksi pasar dan kepentingan dalam negeri," kata Anis Matta Minggu (23/4) dilansir dari CNNindonesia. Lebih lajut ia mengatakan negara harus hadir untuk mengendalikan tingginya harga komoditas dunia akibat gejolak geopolitik. "Di sinilah negara harus hadir untuk mengendalikan agar naluri ekonomi tidak merugikan hajat hidup orang banyak," ujarnya. Dalam keterangannya ia juga mengatakan Rusia yang merupakan negara pengekspor kedua minyak dan menguasai sekitar 23 persen dari pasokan dunia sudah mengambil kebijakan serupa dengan Indonesia, dengan melarang ekspor minyak biji bunga matahari untuk menstabilkan harga di dalam negeri pada akhir Maret lalu. "Semoga pelarangan ekspor ini menjadi awal dari serangkaian langkah-langkah terukur pemerintah dalam memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga yang terjangkau," pungkasnya. Dia juga menegaskan, situasi krisis saat ini tidak bisa diurus secara business as usual atau bisnis seperti biasa. Menurut Anis, harus ada terobosan besar dan cara-cara non konvensional untuk menyelamatkan rakyat. Ia mengingatkan, tantangan terbesar di situasi saat ini adalah mencapai kemandirian pangan di tengah situasi ketahanan pangan yang masih rapuh "Berbagai problema harus diselesaikan sampai ke akar-akarnya, agar tidak terkesan sebagai gimik," ujarnya. (*)
Tag berita:
Berita terkait