Sabtu, 27 April 2024

Gantikan SBY Sebagai Ketum Demokrat, AHY Didukung Kuat oleh Para Kader

Sabtu, 22 Februari 2020 10:57

AHY dan SBY

POLITIKAL.ID - Setelah Ketum DPP Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Presiden RI ke-6 mengisyaratkan untuk 'mandito ratu', sejumlah aspirasi kader PD yang mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus menguat.

Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan, pada Pemilu 2004, PD mengawali debutnya dengan 7% suara nasional. Kemudian, Pemilu 2009 menjadi puncak kejayaan PD dengan mendapatkan suara 20,85%, sebagai hasil efek ekor jas (coat-tail effect) dari tingginya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY periode pertama (2004-2009).

Tapi, setelah SBY purnatugas, PD dihadapkan pada tantangan tidak adanya figur utama dalam konstelasi Pilpres 2014 dan 2019. Sehingga, perolehan suaranya melorot hingga 10% pada Pemilu 2014 dan 7,7% pada Pemilu 2019.

"Dukungan terhadap AHY yang menguat ini dapat dicermati sebagai pilihan rasional PD untuk saat ini," kata Khoirul Umam, Jumat (21/2/2020).

Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, AHY selalu telah menjadi simbol representasi tokoh PD di hampir semua survei kepemimpinan nasional, baik dengan skema pertanyaan terbuka maupun tertutup dalam instrumen survei yang digunakan.

"Realitas politik itu bisa dikapitalisasi oleh PD, sebab hadirnya figur sentral dalam struktur organisasi partai politik akan memudahkan partainya untuk mengonsolidasikan kekuatan politik, menghindari potensi faksionalisme, dan konflik internal akibat kompetisi kepemimpinan internal," tuturnya.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait