Tak banyak pihak yang memperhatikan hulu dari waduk benanga yang memiliki peran sentral, untuk kebutuhan pertanian dan air bersih. Sedimentasi benanga yang semakin akut terus mengalami pendangkalan akibat alih fungsi kawasan di daerah hulu bendungan. Dikonfirmasi Kasatker Bendungan, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kaltim III, Sandy mengatakan. Degradasi hulu das benanga kurun waktu 10 sampai lima tahun belakangan sangat masif dilakukan. Salah satu yang menjadi perhatian saat ini dari bws Kaltim III adalah pengupasan lahan, di kawasan bentang alam benanga. "Informasi saya kurang pasti paham. Cuman infonya bukit di antara bendungan itu tanahnya digeruk untuk perumahan," ujar Sandy, Selasa (9/2/2021) saat dikonfirmasi. Disebutnya lagi, selama ini BWS Kaltim III, tak bisa berbuat banyak ketika wilayah di luar kewenangan kerjanya beralih fungsi. <span;>Hal itu lantaran kewenangannya tak dapat melarang kegiatan masyarakat, yang hendak membangun perumahan maupu penambangan. "Lahan itu milik penduduk. Wilayah kawasan benanga itu bendungan saja. Di luar itu bangunan benanga sudah dikuasai masyarakat," tambahnya. Mestinya kata Sandy lagi, pengupasan lahan di sekitar benanga dapat dicegah bersama. Jika dihajar hulunya atau das maka resapan air dan hasil pengupasan lahan, membuat benanga menjadi dangkal karena proses sedimentasi. "Bisa saja sama - sama dikelola dengan baik. Kalau gak ada sinergi tu kan percuma juga bangunan yang kita punya. Kalau banjir benanga disalahkan orang, namun di lain pihak hulunya dirusak. Walaupun bukan milik bendungan mestinya menjadi wilayah konservasi," beber dia. Menjadi tugas semua lembaga, bukan hanya tugas BWS Kaltim III untuk menjaga kelestarian hulu benanga. Bahkan, wacana menjaga benanga disebutnya sejak tahun 2018 pernah dibahas pemkot dan pemprov untuk menjaga bersama. Termasuk wilayah danaunya. Untuk mengawal pengawasan, lembaga terkait yakni, pemkot Samarinda bisa lebih memberikan solusi alternatif di wilayah kawasan benanga. Kendati begitu atas adanya alih fungsi lahan tersebut meminta dinas terkait untuk tidak melupakan kesepakatan bersama antar dinas, dalam menjaga benanga dari ancaman degradasi. (001)