Menurut Gus Nabil, UU Ciptaker ini nantinya harus bisa menjadi surga untuk buruh, investor dan surga untuk negara. "Saya yakin itu bisa dilakukan. Kalaupun kita ini harus mengambil pelajaran soal bagaimana menciptakan tiga surga ini kepada luar negeri, tidak masalah, tapi tetap harus disesuaikan dengan kekhasan dan karakteristik masyarakat Indonesia, tapi bukan berarti liberal," paparnya.
Dirinya berharap Omnibus Law RUU Ciptaker ini nantinya bisa menciptakan "hujan emas" bagi Indonesia.
"Ramainya diskusi omnibus law berarti ada peran serta masyarakat, buruh, akademisi, dan cendekiawan. Justru sedih kalau ada undang-undang tapi masyarakatnya diam. Soal investasi penting karena keberhasilan negara diukur bagaimana investasinya. Saya yakin sejauh ini buruh tak terlalu lebay amat, kalau lebay saya bisa tegur," terangnya.
Dia pun mengingatkan agar dalam pembahasan RUU ini nanti DPR dan pemerintah benar-benar bisa mendengarkan suara dari kalangan buruh.
"Karena kalau buruh ini dimain-mainkan, ini gawat. Tadi disampaikan kalau buruh, militer dan mahasiswa (turun ke jalan) ini bisa berbahaya dan tuntutan teman-teman buruh saya pikir rasional, tidak ada buruh yang meminta mercy," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Soal Omnibus Law RUU Cipta Kerja, PDIP: Jangan Gaduh Kasihan Rakyat"