Senin, 25 November 2024

Hadapi Pemilu 2024, Megawati Usulkan Agar Nomor Urut Parpol Tidak Diubah

Sabtu, 17 September 2022 14:41

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terus memimpin gotong royong nasional partai untuk kemanusiaan. Foto/SINDOnews

POLITIKAL.ID - Hadapi pemilihan umum 2024, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan usulan ke Komisi Pemilahan Umum (KPU) agar nomor urut peserta politik disamakan dengan 2019 lalu. "Jadi dari pihak PDI Perjuangan, kami mengusulkan kepada KPU untuk melihat kembali, karena ini mengikat dengan masalah perundangan, tapi pengalaman dua kali pemilu, sebenarnya yang namanya tanda gambar itu, nomor itu, sebenarnya saya katakan kepada bapak presiden dan ketua KPU dan Bawaslu, bahwa itu terlalu menjadi beban bagi partai," kata Megawati dalam keterangannya di Seoul, dikutip Sabtu (17/9). Mengawati mengatakan jikan nomor urut pesert pemilu akan diganti maka bendera atau alat peraga lainnya juga harus ikut diganti. "Kan, secara teknis, itu kan harus ganti lagi dengan bendera atau alat peraga yang begitu banyak," tambahnya. Mengawati menilai KPU bisa menilai dan memahami usulan tersebut. Semisal PDIP kata yang pada Pemilu 2019 mendapat nomor 3 bisa terus memakainya dalam pemilu ke depan. Sementara untuk partai yang baru lolos pemilu, bisa menggunakan nomor lain yang belum di peke parpol lain yang sudah menjadi peserta pemilu sebelummnya "Dengan demikian, suatu saat kedepannya nomor itu kepegang terus. Sehingga tentunya dari sisi pendidikan pembelajaran kepada rakyat, rakyat itu kan nantinya sudah pasti bertanya-tanya. Usulan ini kan kalau saya lihat ini prinsip sangat bisa dimengerti," kata Megawati. "Saya tentu sebagai partai, saya bilang boleh saja dong mengusulkan, nanti kalau partai lain saya belum tahu, tapi ini prinsip," tambahnya. Lebih lanjut ia mengatakan jika usulan tersebut bisa diterima, maka akan membantu partai politik untuk tidak melakukan pemborosan. Pasalnya kata dia, alat peraga atau spanduk sebelumnya masih bisa digunakan. "Belum tentu mau ya itu. Saya enggak tahu. Tapi dari sisi kami, kami merasa itu bahan yang tidak terpakai lagi. Karena gambarnya sama, nomernya yang berbeda," katanya. (*)
Tag berita:
Berita terkait