POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Forum ormas bersatu (forsat) Samarinda menyatakan sikap merespon persoalan politik dan pemerintahan terkait pergantian antarwaktu (paw) Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK. Berkumpulnya 25 ormas di salah satu kedai di Jalan M Yamin itu sebagai bentuk komitmen untuk turut aktif membahas isu kekinian terlebih daerah. Bersama - sama, wadah bernama Forsat itu ingin menjaga nilai kerukunan antar suku dan etnis yang berada di Kaltim terlebih kota Samarinda. "Kami melihat situasi politik cendrung meningkat. Karena itu kami bersikap tidak ikut campur dalam konflik elit politik," ujar Kordinator Forsat, Agung Gunawan, Rabu malam (23/6/2021). Seperti diketahui sebelumnya belum lama ini, beberapa orang yang mengaku mewakili ormas mendeklarasikan menolak keputusan salah satu parpol menggeser kader di pucuk pimpinan wakil rakyat Kaltim. Memperhatikan kondisi tersebutlah, Forsat berkumpul. "Tugas kami sebagai masyarakat menjaga kondusifitas daerah kami," imbuh Agung. Menurut dia, kedudukan Makmur HAPK sebagai Ketua DPRD Kaltim merangkak hendak digantikan partainya sendiri adalah urusuan elit politik. Sebagai informasi, surat paw telah disampaikan secara resmi ke fraksi untuk mendapat tanggapan. Untuk kemudian, usulan dari partai itu diproses secara hukum tata negara. Karena itu, alangkah lebih baik jika urusan tersebut tidak buat keruh agar suasana Kaltim tetap damai dan tentram. Seperti diketahui, Kaltim digadang pusat sebagai ibu kota negara (ikn) baru. Forsat pun berharap warga Kaltim bisa memperoleh manfaat tersebut dan menjadi pelaku kemajuan pembangunan. "Jangan kita menjadi penonton saja," ungkap salah satu ormas yang hadir dalam diskusi tersebut. Turut hadir mantan wawali Samarinda, Muhammad Barkati yang turut memberikan arahan kepada unsur pemuda tersebut sebagai tokoh masyarakat. "Forsat mesti dirutinkan silaturahminya ke depan. Kordinatornya juga bergantian, tidak ada ketua disini," kata Barkati. Hadir pula Ketua ormas Gagak Bersatu, Syamsuddin Salim dan tokoh pemuda lainnya. https://politikal.id/arah-politik/kudeta-tak-berdarah-rudy-masud-di-parlemen-blunder/ (*)