POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Aliansi mahasiswa mahakam kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan pagar Pengadilan Negeri (PN) Samarinda, Selasa (9/2/2021). Aksi 20an mahasiswa itu untuk bersolidaritas, atas dua tahanan omnibuslaw yang saat ini kasusnya tengah bergulir di PN Samarinda. Diwawancarai humas Aliansi mahasiswa Samarinda, Mona mengatakan. Unjuk rasa menuntut hakim memutus adil atas kasus yang menimpa WJ dan FR. Menurut Aliansi mahasiswa, dua mahasiswa itu tak berniat untuk merusak fasilitas umum terlebih ingin melukai polisi dengan batu dan sebilah badik. Sebelum aksi unjuk rasa, masing-masing pimpinan organisasi yang terlibat telah memastikan unjuk rasa sesuai dengan UU yang berlaku yakni, menyampaikan aspirasi dimuka umum. "Seharusnya unjuk rasa kami dilindungi, bukan dikriminalisasi seperti ini," ujar Mona seusai unjuk rasa. Dengan membentangkan spanduk tuntutan, mahasiswa secara bergiliran berorasi. Dalam tuntutan itu, Aliansi mahasiswa Samarinda meminta hakim memvonis bebas kedua terdakwa. Sebab, aksi unjuk rasa mahasiswa berulang kali direpresif aparat. Alasan mahasiswa masuk ke kantor DPRD Kaltim untuk bertemu langsung dengan wakil rakyat di dalam gedung dan menggelar musyawarah majelis rakyat. Namun tidak digubris anggota dewan. "Aksi unjuk rasa akan terus kami lakukan jika hakim tidak memberikan keadilan kepada rekan kami," pungkasnya.(001)