Tak satu pun orang dalam foto tampak menggunakan masker, termasuk Kim sendiri. Mereka pun duduk berdekatan satu sama lain, meski di tengah pandemi global virus corona.
Korea Utara bersikeras bahwa mereka belum melihat satu pun kasus virus corona di negara itu. Namun, para ahli mengatakan menyangsikan hal tersbeut.
Pertemuan itu juga dilakukan untuk mengevaluasi dan analisis "serangkaian kelemahan dalam kegiatan militer dan politik" Korut. Mereka pun membahas cara-cara untuk melakukan "perbaikan drastis".
Berita tentang diskusi nuklir muncul setelah sebuah laporan pada hari Jumat di The Washington Post mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah membahas mengadakan uji coba nuklir pertama AS sejak 1992 sebagai peringatan potensial bagi Rusia dan China.
Daryl Kimball, direktur eksekutif Asosiasi Kontrol Senjata yang bermarkas di AS, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa keputusan seperti itu kemungkinan akan "mengganggu" negosiasi dengan Kim, "yang mungkin tidak lagi merasa terdorong untuk menghormati moratorium moratorium pengujian nuklir".
Negosiasi antara Pyongyang dan Washington mengenai persenjataan nuklir Korut tetap macet meski tiga pertemuan penting antara Kim dan Presiden AS Donald Trump.
Pyongyang telah melakukan serangkaian uji coba senjata dalam beberapa bulan terakhir. Korut dikenai beberapa sanksi Dewan Keamanan PBB atas program senjata yang dilarang. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "AS Bakal Uji Nuklir, Korut Gelar Rapat Soal Cegah Perang"