Karena itu pula semestinya pelaksanaan Reuni 212 tidak membuat masyarakat resah.
Reuni 212 digital atau secara daring menurutnya bisa menjadi jalan tengah.
Dengan menggunakan teknologi, dakwah bisa tetap berlangsung sementara masyarakat pun tak khawatir akan penyebaran Covid-19.
"Saya berharap para Alumni 212 bisa bersabar diri bahwa saat ini kondisi semua negara sedang mengalami krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19," tutur Tamliha.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan bakal tetap menggelar Reuni 212 dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Kegiatan ini rencananya dilaksanakan di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada 2 Desember mendatang.