Iran sebelumnya juga pernah merencanakan pembunuhan terhadap duta besar Amerika, itulah sebabnya mengapa komunitas intelijen menganggap serius ancaman ini.
Intelijen meyakini Iran memiliki peluang besar melakukan balas dendam atas pembunuhan Soleimani, dan mereka telah memantau dengan cermat rencana Teheran itu.
Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada awal Januari.
Soleimani dianggap Menteri Luar Negeri Mike Pompeo sama berbahayanya dengan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.
Baghdadi meledakkan diri dalam serangan AS di sebuah kompleks di barat laut Suriah pada Oktober 2019. Dia tewas tujuh bulan setelah "kekhalifahan" ISIS runtuh ketika kelompok teroris itu kehilangan petak terakhirnya di wilayah Suriah pada Maret 2019.
Jika Iran benar ingin merencanakan pembunuhan, hal itu itu kian memanaskan tensi hubungan antara Washington dan Teheran yang sudah tegang.
Sementara itu Kedutaan Besar AS di Pretoria mengatakan bahwa mereka tidak memberikan komentar atas laporan intelijen itu. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Laporan Intelijen Sebut Iran Ingin Bunuh Dubes AS untuk Afsel"