Penarikan itu dilakukan beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump melipatgandakan janjinya untuk menarik pasukan AS yang masih berada di negara itu.
AS mengirim sekitar lima ribu tentara yang ditempatkan di Irak. Sedangkan pasukan koalisi sebanyak lebih dari 2.500 orang.
Pangkalan militer Taji sering dihantam roket sejak AS membunuh Komandan Pasukan Quds yang merupakan satuan elite militer Iran, Qassem Soleimani.
Dalam serangan menggunakan pesawat nirawak (drone), AS juga membunuh pemimpin milisi Syiah Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, pada Januari lalu.
Setelah serangan AS terhadap Soleimani, parlemen Irak melakukan voting untuk mendesak kepergian pasukan asing dari Irak. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Jadi Sasaran Milisi Irak, Pasukan AS Ditarik dari Markas"