POLITIKAL.ID - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar panen hujatan akibat mengusulkan penundaan Pemilihan Umum 2024. Bahkan ia diminta untuk mencabut usulan tersbut. Menanggapi banyaknya kritikan dari berbagai pihak, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menilai hal tersbut merupakan hal yang bisa. Lebih lanjut Jazilul mengatakan di negara Demokrasi tidak mengaramkan usulan. “Biasa, wajar saja. Demokrasi kan tidak mengharamkan usulan, wacana dan kritikan,” ujar Jazilul Rabu 2 Maret 2022. Ia juga mengatakan pihak yang menganggap Cak Imin ingin menjebak Presiden Jokowi dengan usulan penundaan pemilu tersebut hanya berspekulasi. “Itu spekulasi saja dari yang tidak setuju,” kata Jazilul. Diberitakan sebelumnya Cak Imin memberi usulan agar pemilu 2024 ditunda selama satu atau dua tahun. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut usulan tersebut akan segera disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pimpinan-pimpinan partai. “Moga-moga usulan saya nanti, saya sampaikan ke teman-teman pimpinan-pimpinan partai, saya usulkan ke Pak Presiden,” kata dia kepada wartawan di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2). Menurut Cak Imin, langkah itu penting guna mengawal pemulihan ekonomi yang terpukul akibat pandemi Covid-19. Lebih lanjut ia mengatakan pelaksanaan Pemilu dikhawatirkan akan mengganggu tren kenaikan ekonomi yang baru dimulai sejak 2021 lalu. Oleh karena itu, ia ingin agar tren itu tetap terjaga dan tak terganggu. “Ditunda satu atau dua tahun agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi Freeze untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” katanya. (*)