POLITIKAL.ID - DPRD Samarinda menyoroti kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram yang melanda Samarinda beberapa waktu terakhir.
Hal ini diduga karena minimnya pengawasan pihak terkait, semisal Pertamina melalui agen dan pengecer di bawahnya.
Jika pengawasan akan distribusi pasokan gas melon itu bisa dimaksimalkan. Maka kondisi kelangkaan yang sekarang terjadi bisa dihindari.
Salah satunya Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah membuka suara atas kejadian tersebut.
Selain meminta peran aktif pemerintah daerah, Laila juga menekankan agar pihak Pertamina juga bisa memberikan peran pro aktifnya terhadap pasokan gas ke agen dan pengecer di bawah mereka.
“Controling dari Pertamina ini sangat lemah. Minimal mereka harus tahu berapa sih jumlah (gas) di agen tersebut kan harus tahu,” tegasnya.
Dari hasil hearing yang dilakukan pada akhir pekan kemarin, Laila menyebut kalau selama ini Pertamina dinilai acuh terhadap ketersediaan stok elpiji.
Sebab setelah pasokan, khususnya gas melon diturunkan ke agen.