“Selain mengelola limbah bank sampah juga mengedukasi masyarakat sekaligus mendukung ekonomi sirkular. Ini adalah langkah besar menuju kota yang lebih bersih dan berkelanjutan,”katanya.
Ia mengungkapkan bahwa jumlah bank sampah di Samarinda meningkat dari 90 unit pada 2023 menjadi 94 unit pada 2024, dengan total pengelolaan sampah mencapai 0,34 ton per hari.
“Berbagai jenis sampah seperti plastik, kertas, logam, kaca, hingga minyak jelantah berhasil dikelola dengan nilai total pendapatan tahunan mencapai Rp220 juta,”tuturnya.
Distribusi bank sampah tersebar di berbagai kecamatan, termasuk Samarinda Ulu (15 unit) dan Samarinda Seberang (14 unit), memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.
(*)