Mantan Kapolri itu menjelaskan di kondisi seperti ini, pertumbuhan ekonomi mengandalkan belanja pemerintah.
Sebab investor sulit untuk dijadikan tumpuan dalam kondisi saat ini.
Dia berharap pemda segera membelanjakan anggaran masing-masing dengan tepat guna.
Ia menyoroti sejumlah daerah yang serapannya masih rendah, seperti Papua (22,63 persen), Maluku Utara (29,00 persen), Kalimantan Barat (30,82 persen), dan Sulawesi Barat (30,95 persen).
"Kalau uangnya tidak beredar di masyarakat, maka ekonomi akan kesulitan karena instrumen untuk membangkitkan ekonomi adalah belanja pemerintah," ucap Tito.
Sebelumnya, Indonesia dihadapkan pada kemungkinan resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Pada kuartal I, ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97 persen, sedangkan di kuartal II minus 5,32 persen.