Dinkes Kaltim Benarkan Enam Pekerja Balikpapan Positif Ovicron BA.5
Selasa, 12 Juli 2022 17:28
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - COVID-19 Omicron varian baru BA.5 menyasar enam warga kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). Karena hal tersebut, Pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Setyo Budi Basuki tak menampik Omicron varian BA.5 telah menginfeksi beberapa warga Kaltim, khususnya di Kota Minyak. Diwawancarai awak media usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPRD Kaltim, Setyo sapaannya, membenarkan ada enam orang yang dinyatakan terpapar COVID-19 varian Omicron BA.5. “Benar, jadi sampel yang kami terima ada enam yang sudah terkonfirmasi BA.5. Enam orang ini dari Balikpapan semua. Mereka adalah pekerja,” terang Setyo sapaannya Selasa (12/7/2022). Hingga hari ini, lanjut Setyo, terjadi peningkatan kasus penularan COVID-19 di Kaltim yang mana dari kasus terbanyak terjadi di Balikpapan. Menurutnya, Kota Beriman (Bersih, Indah dan Nyaman) ini menjadi pintu masuk bagi pendatang dan terbanyak pekerja yang berasal dari luar daerah, sehingga potensi terjadinya penularan kasus sulit dihindari. “Sampai dengan hari ini peningkatan yang banyak terjadi ya di Balikpapan. Karena mobilitas penduduk dari luar Kaltim, seperti perusahaan besar selalu seperti itu. Ini yang juga terjadi pada kasus sebelumnya. Yaitu peningkatan kasus dimulai dari tempat-tempat yang memang migrasi penduduknya tinggi,” jelasnya. “Jadi di Balikpapan ini banyak pekerja yang tinggal di luar Kaltim. Mereka off dan sebagainya,” sambungnya. Sementara untuk Kota Samarinda, Setyo mengatakan masih relatif aman. Dirinya berharap tidak sampai masuk, apalagi terjadi penambahan kasus positif. “Untuk di Samarinda sampai saat ini kenaikan kasusnya memang belum ada dan mudahan tidak terjadi,” jelasnya. Terkait dengan adanya kasus kematian COVID-19 yang terjadi di Kaltim dalam sehari terakhir, Setyo menyebut, faktor komorbit turut andil dalam kasus kematian COVID-19 di Kaltim. Namun mengenai jenis varian yang menyebabkan pasien COVID-19 tersebut meninggal, dirinya enggan memastikan. “Untuk mengatakan varian baru atau tidak, harus WGS sampel yang dikirim ke pusat. Tapi sebetulnya kematian ini diakibatkan juga oleh komorbit yang diderita pasien, sehingga itu yang menjadi pemberat,” katanya. Akan hal tersebut, untuk menangkal pesebaran kasus Omicron ini, pihaknya bersama stekholder terkait akan terus menggenjot capaian booster di masyarakat. “Vaksinasi penting, boster juga penting. Saat ini boster kita baru 30 persen. Kita sudah kerjasama dan didukung TNI-Polri untuk vaksin dan boster ini,” tutupnya. (Adv/Kominfo Kaltim)
Berita terkait