POLITIKAL.ID, BERAU - Pemprov Kaltim berupaya melestarikan tanaman perkebunan.
30 petani pekebun dari kelompok tani Kampung Melati Jaya di Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau mengikuti Bimbingan Teknis Regu Pengendali OPT (RPO).
Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Perkebunan Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (P2TP) digelar selama dua hari (15-16 Juli) pekan lalu.
Selama kegiatan, peserta dibekali tatacara penggunaan alat dan bahan pengendalian, alat mobilisasi pengendalian, standard operasional prosedur.
"Melalui Bimtek ini, para petani pekebun mampu bergerak secara cepat dan tepat dalam melakukan tindakan pengendalian OPT di lapangan," kata Kepala UPTD P2TP Hj RR Zuraida Henny Hapsari saat mewakili Kepala Dinas Perkebunan Kaltim. Dikutip dari laman resmi humas pemprov.
Dalam kesempatan ini, peserta pelatihan diberi bantuan alat berupa solo sprayer (alat semprot) sebanyak 5 unit, bantuan bahan praktek sebanyak 20 kg APH padat dan Tricoderma 2 liter.
Lebih lanjut kata Zuraida lagi, kegiatan ini menitikberatkan pada perawatan kebun yang ramah lingkungan, diantaranya cara pengendalian hama dan penyakit tanpa menggunakan pestisida kimiawi.
Zuraida mengemukakan, perkebunan menjadi sektor andalan karena mampu memberikan kontribusi pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja jumlah besar, diharapkan kedepannya, mampu menopang ekonomi Kaltim.
Namun lanjutnya, perlu diwaspadai adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan. Sebab, dapat mengakibatkan kematian tanaman dengan intensitas sangat tinggi, sehingga menurunkan hasil produksi dan mengakibatkan kerugian bagi petani pekebun.
"Permasalahan mendasar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan serangan OPT, yakni belum memadainya sarana, prasarana dan sumber daya manusia pada tahap pengendaliannya," ungkap Zuraida. ( Redaksi Politikal - 001 )