Sabtu, 23 November 2024

Edy Mulyadi Sebut Lokasi IKN Tempat Buang Jin, Reza Fachlevi: Ini Penghinaan, Tindak Secara Hukum!

Senin, 24 Januari 2022 12:49

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Anggota DPRD Kaltim yang juga politisi Partai Gerindra Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi bereaksi atas pernyataan Edy Mulyadi yang viral di dunia maya akibat menghina lokasi baru IKN, Kalimantan Timur. Dalam unggahan di akun Youtube BANG EDY CHANNEL yang viral, Edy Mulyadi terkesan melecehkan masyarakat Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur yang menjadi lokasi pembangunan IKN. “Tempat elit, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak,” kata Edy Mulyadi dikutip dari tayangan konferensi persnya yang diunggah ke laman YouTube pribadinya. "Pasarnya siapa? Kalau pasarnya Kuntilanak Genderuwo, ngapain gua bangun disana," lanjutnya. Hal ini memantik kemarahan masyarakat Kalimantan, tanpa terkecuali Ahmed Reza Fachlevi. Legislator Kaltim asal Kutai Kartanegara ini menyayangkan pernyataan sikap Edy Mulyadi yang terkesan merendahkan masyarakat Kaltim. “Ini pernyataan yang tidak terpuji dan tidak bermoral yang dilakukan seorang Edy Mulyadi di Youtube. Sangat disayangkan dan ini tidak bisa biarkan harus di tindak secara hukum oleh Kepolisian Republik Indonesia," ungkap Akhmed Reza Fachlevi (24/1/2022). Reza, sapaan akrabnya meminta agar aparat kepolisian menindak tegas pernyataan Edy Mulyadi yang dianggap meresahkan. "Ini jelas meresahkan, menggangu stabilitas. Polri harus mengambil tindakan tegas, saya yakin masyarakat Kaltim marah dengan pernyataan Edy Mulyadi," lanjut Reza. Reza juga menyayangkan tudingan tanpa bukti Edy Mulyadi yang dialamatkan kepada Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam video berdurasi 23 menit 41 detik itu. "Jelas itu tudingan tanpa bukti kepada Ketua kami Pak Prabowo Subianto. Yang jelas akan ada sikap tegas dari kami akibat pernyataan Edy Mulyadi karena telah menciderai perasaan masyarakat Kaltim khususnya," pungkas Akhmed Reza Fachlevi. (ADV/Kominfo Kaltim)
Tag berita:
Berita terkait