Giring Sebut Indonesia Suram Jika Dipimpin Pembohong, Gerindra dan NasDem Beri Tanggapan
Kamis, 23 Desember 2021 19:25
IST
POLITIKAL.ID - Ketua Umum PSI Giring Ganesha membuka acara puncak hari ulang tahun (HUT) ke-7 partainya. Dalam sambutannya, Giring menyinggung sosok yang tidak layak menggantikan Presiden Jokowi nanti. "Kemajuan akan terancam jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada," kata Giring, dalam sambutannya yang digelar secara virtual, Rabu (22/12/2021). Giring menyebut Indonesia akan menjadi suram jika dipimpin oleh seorang pembohong. "Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja," ujarnya. Tanggapan Gerindra Menanggapi hal tersebut Politikus Gerindra M Taufik mempertanyakan kapasitas Ketua PSI Giring Ganesha terkait ucapannya soal masa depan RI suram bila dipimpin oleh sosok yang pernah dipecat Presiden Jokowi. Kendati demian taufik mengaku tak mengetahui tokoh yang dimaksud Giring. namun Ia kembali mempertanyakan kapasitas Giring "Kalau orang Betawi bilang, 'die siape? pangkatnye ape?'. Tapi enggak apa-apa. Dia emang harus nyari panggung, makanya banyak-banyak bertiktok ria, banyak-banyak harus bikin konten," kata Taufik. Tanggapan NasDem Tak Hanya Gerindra, Wakil Ketua Umum Partai NesDem, Ahmad Ali juga turut memberikan tangapan terkait apa yang disampaikan Giring tersebut. Ali meminta Giring untuk tidak saling menjatuhkan dan melempar tudingan tanpa dasar lantaran hanya ingin menang di pemilu 2024. "Kami lihat semua orang ingin menang di Pemilu 2024, tapi sebaiknya dalam upaya memenangkan diri dan partai kita tidak saling menjatuhkan, saling menuding sehingga bangsa besar ini tetap kokoh bersama dengan yang lain," kata Ali kepada Kamis (23/12) dilansir dari CNNIndonesia.com. Ali mengatakan kontestasi pemilu 2024 masih lama. Hingga saat ini belum ada yang mendeklarasikan diri untuk calon pada pemilu nanti. Ali memahami PSI saat ini sedang berusa untuk menaikan elektabilitas giring dan partai agar bisa lolos ke DPR pada 2024 mendatang. Ali melanjutkan setiap parpol memiliki kewajiban untuk mengedukasi masyarkat denga melakukan kampanye positif agar pemilu yang akan datang nanti membuat demokrasi Indonesia semakin kuat. "Demokrasi Indonesia semakin kuat itu hanya bisa lahir kalau elite partai melakukan pendidikan politik dengan cara kampanye diri dengan hal positif," katanya. Anggota DPR itu juga tak ingin masyarakat Indonesia semakin terkotak-kotak karena kontestasi politik elektoral lima tahunan tersebut. Menurutnya, setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kekhilafan. "Sebagai manusia, siapa sih yang tidak punya kekurangan dan kekhilafan, itu yang coba kita coba minimalisir, sehingga kita tidak semakin terkotak-kotak," ujarnya. (*)
Berita terkait