Jumat, 22 November 2024

Gus Yahya: NU-PDIP Bukan Hanya Sekedar Patner, Tapi Menjadi Komponen Senyawa dalam Perjuangan

Minggu, 13 Februari 2022 18:41

IST

POLITIKAL.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyebutkan bersinergi dengan PDI Perjuangan bisa membawa kemaslahatan bangsa. Menurutnya PDIP bukan hanya sekedar partner, tapi akan menjadi salah satu komponen senyawa di dalam perjuangan. "Dan jelas ke depan kita akan lihat, langkah yang diambil dan dijalankan Nahdlatul Ulama selama kedua belah pihak setia kepada semangat dasar perjuangannya." kata Gus Yahya saat Peringatan Harlah Ke-96 NU yang digelar PDIP secara hybrid di Jakarta, Sabtu (12/2/2022). Lebih lanjut ia mengatakan hal tersebut akan menjadi sinergi dan mudah-mudahan membawa kemaslahatan yang besar untuk bangsa, Negara dan kemanusiaan. Ia pun mengajak setiap elemen untuk merawat jagat demi keberlangsungan memperjuangkan peradaban Indonesia. Gus Yahya berkata, merawat jagat memiliki dua dimensi dasar yakni bumi sebagai tempat hidup dan pijak bersama serta tataran kehidupan di atas. Menurutnya, langkah berjuang meningkatkan kualitas hidup tidak boleh lantas membuat kerusakan terhadap bumi sebagai lingkungan hidup dan tatanan hidup. "Ini harus kita rawat supaya jangan sampai kita membuat kerusakan-kerusakan di muka bumi ini apalagi melakukan penghancuran-penghancuran," katanya. Lebih lanjut Gus Yahya mengajak semua pihak untuk bersama-sama dalam memperbaiki serta menyempurnakan berbagai hal yang dirasa belum sempurna. Hal itulah kata Gus Yahya: yang menjadi dasar PDIP bisa berjalan beriringan dengan PBNU. "Dan tentu jika keduanya konsisten, akan membawa dampak baik bagi bangsa dan negara," imbuh Gus Yahya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan visi PDIP dan NU memiliki garis besar yang sama mengenai persatuan Indonesia dan dunia. Hal itulah menurutnya menjadi dasar PDIP dan NU bisa berjalan beriringan serta saling membutuhkan. "Tema NU senapas dengan PDIP. Karena disampaikan bagaimana oleh Gus Yahya tema-tema yang membangun peradaban kemudian merawat jagat. Kalau di PDIP, Megawati membangun peradaban kemudian merawat jagat. kali menyampaikan bahwa sudah menjadi kultur bagi partai bahwa politik itu membangun peradaban," kata Hasto. Diwaktu kesempatan yang sama, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa segala bentuk tindakan yang ingin melenyapkan kemajemukan sama artinya dengan membunuh Indonesia. Ia pun mengajak warga NU dan kader PDIP agar berada pada satu barisan yang sama ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin merusak kemajemukan yang dimiliki Indonesia. "Segala upaya melenyapkan kemajemukan, kebhinnekaan, dan keragaman di negeri ini adalah sama artinya membunuh Indonesia, negeri yang diploklamirkan Bung Karno," katanya. (*)
Tag berita:
Berita terkait