POLITIKAL.ID - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Zainudin Amali mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terbuka bila PKB dan PKS mau bergabung untuk mengahadapi Pemilu 2024. Amali mengajak kedua partai tersbut untuk sama-sama mencocokkan visi dan rencana ke depan. "Ya silakan saja. Namanya juga mencocokan rencana, visi dan sebagainya. Bagi saya semua partai berkeinginan untuk bekerja sama itu tidak masalah," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6). Sebagaimana diketahui PKB dan PKS juga saat ini sendang membentuk Koalisi Semut Merah untuk mengahadapi Pilpres 2024. Terkait hal ini Amali menghargai dan tidak mempersoalkan koalisi yang tengah digagas kedua partai tersbut. Pihaknya tidak mencampuri kebijakan politik partai lain. "Ya tidak apa-apa. Kan semua orang berhak ya. Berhak menentukan strategi dan arah serta kebijakan politik masing-masing. Kita enggak boleh mencampuri," ujarnya. Ia menilai semakin banyak partai politik yang membentuk koalisi semakin baik untuk Pemilu 2024. Pesta demokrasi harus digelar dalam suasana yang gembira, bukan mencekam. "Ya bagus aja. Makin bagus orang partai-partai bekerja sama, makin enak untuk perhelatan pesta demokrasi kita. Kan kita namanya pesta, pesta harus senang riang gembira, jangan dalam suasana ketakutan, mencekam, itu yang kita hindari," kata Amali. Diberitakan sebelumnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjejaki Koalisi Semut Merah untuk mengusung calon presiden di pilpres 2024. Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan Koalisi Semut Merah membuka pintu untuk Demokrat dan NasDem jika ingin bergabung. “Welcome, kita siap dengan NasDem, kita siap Demokrat, kita siap dengan yang lain,” kata Aboe di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (9/6). Lebih lanjut ia mengatakan Koalisi Semut Merah hanya membutuhkan satu partai lagi untuk bisa mengusung capres-cawapres sesuai syarat kepemilikan 20 persen kursi DPR. Demi bisa memenuhi syarat mengusung capres-cawapre, kata Aboe, Koalisi Semut Merah juga membuka pintu pada partai yang sudah membentuk koalisi. Misalnya Golkar, PPP dan PAN yang sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). “Kalau yang di KIB mau datang ke kami, kami enggak nolak, misal ketemu lagi PAN atau Golkar, wah cocok nih barang nih. [PDIP] enggak masalah, cuma mau enggak PDIP? Pokoknya sebelum janur kuning melengkung itu belum selesai,” ujarnya (*)