Jumat, 22 November 2024

Ini Poin Kritikan Dosen Hukum Unmul Tanggapi Pernyataan Rektor ITK Balikpapan

Sabtu, 30 April 2022 23:30

IST

POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Viral pernyataan kontroversi Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan Kaltim Prof Budi Santosa Purwokartiko beberapa hari lalu. Pernyataan akademisi itu pun mendapat tanggapan dosen pengajar Perguruan Tinggi lainnya, salah satunya dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Herdiansyah Hamzah. Ada 2 poin kritikan Castro sapaan akrabnya itu soal pernyataan rektor ITK yang viral. Pertama kata Castro, pernyataan itu menggambarkan kualitas cara berpikir Rektor ITK yang sama sekali, tidak mencerminkan kualitas seorang terpelajar. Mereka yang kerap membangun argumentasi berdasarkan sentimen suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) adalah mereka yang berpikir dangkal. "Mencitrakan peradaban berdasarkan perbedaan biologis ras manusia, jelas merupakan tindakan rasis. Dan itu sangat disayangkan justru keluar dari mulut seorang guru besar sekaligus rektor, yang notabene pihak yang seharusnya berdiri tegak menentang rasisme. Kita selalu menghargai perbedaan pendapat, tetapi tidak ada ruang bagi mereka yang rasis," kata Castro melalui pesan singkatnya, Sabtu (30/4/2022). Sebab pernyataan rasis lanjut dia adalah tanda seseorang yang terbelakang, mereka yang justru tidak menghargai peradaban. Yang disayangkan juga adalah, pernyataan yang seolah-olah mengasosiasikan mahasiswa yang suka demo sebagai mahasiswa ber-IP rendah, bermasalah, dan bermasa depan suram. "Ini jelas pernyataan yang tidak pantas dan tendensius, yang terkesan mengerdilkan mahasiswa yang suka demo sebagai manusia rendahan dalam derajat akademik. Pernyataan ini jelas buta dan tuli terhadap makna kebebasan berpendapat," imbuhnya. "Padahal dari demonstrasilah tambah Castro, sikap kritis mahasiswa ditempa. Dididik menjadi manusia yang memegang teguh prinsip, bukan menjadi manusia pembebek yang hanya pandai menjilat dan mengejar jabatan," pungkasnya. (*)
Tag berita:
Berita terkait