POLITIKAL.ID - Dilansir New Straits Times, suhu harian di Madinah rata-rata melebihi 40 derajat Celsius di siang hari, dan 26 derajat Celsius pada malam hari.
Lantaran hal tersebut calon jemaah haji diimbau untuk menyiapkan kondisi fisik dan kesehatan.
Menurut pakar kesehatan masyarakat, Asraf Qamruddin, cuaca panas dan kering bisa menyebabkan peningkatan suhu tubuh dan dehidrasi.
Untuk itu, calon jemaah haji diminta mewaspadai gejala sengatan panas atau heatstroke seperti kulit kering dan kemerahan, lidah dan bibir kering, pusing, kram otot dan pingsan.
Asraf mengatakan calon jemaah haji lansia terutama di atas usia 60 tahun dengan masalah kesehatan seperti diabates atau ginjal, berisiko terkena serangan panas atau heatstroke.
"Pastikan selalu menghidrasi diri dengan minum air putih minimal dua liter, menggunakan payung atau losion tabir surya, dan mengenakan pakaian longgar," ujarnya
Pekan ini, 7.510 jemaah haji Indonesia mulai diberangkatkan ke Arab Saudi. Pemerintah Indonesia juga sudah mengimbau jemaah agar menjaga kesehatan, menghadapi suhu panas di Madinah.
Pada 2023, Indonesia awalnya mendapatkan 221.000 kuota jemaah haji. Jumlah itu terdiri atas 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
Kemudian, pemerintah Arab Saudi mengumumkan Indonesia kembali mendapatkan tambahan kuota sebesar 8 ribu jemaah. Sebanyak 8 ribu kuota tambahan ini terdiri dari 7.360 jemaah haji reguler dan 640 jemaah haji khusus.
(Redaksi)