"Pak Jokowi itu clear kok di mata publik, di belakang Prabowo dan Mas Gibran, karena ini yang paling clear melanjutkan kebijakan dan legacynya pak Jokowi. Jadi sebenarnya pak Jokowi gak perlu kampanye. Kalau yang gimik itu diributkan, menurut saya itu karena magnet elektoral Pak Jokowi saja," imbuhnya.
Hasan Nasbi berpendapat aksi yang ditunjukkan pak Jokowi mulai dari turun ke Jawa Tengah hingga makan bakso bersama Prabowo Subianto, menjadi celah bagi lawan politik untuk menyerang Prabowo-Gibran.
"Emangnya kita yakin kalau Pak Jokowi makan bakso dengan Pak Prabowo kemudian orang pindah ke Pak Prabowo? kan bukan karena makan bakso. Emang yakin gara-gara Pak Jokowi dengan simbol dua jari kemudian orang pindah ke dua jari? tanpa itupun orang sudah paham kok," ucapnya.
Ia mengambil kesimpulan bahwa saat ini, lawan politik Prabowo-Gibran sengaja menyerang Jokowi karena ketakutan dan tidak nyaman.
"Kalau simbol-simbol itu harus misalnya diributkan, kenapa gak ribut kemarin Pak Jokowi main bola dengan kaos merah-merah?" tanya Hasan Nasbi.
"Kenapa nggak ribut kemarin Kiai Maruf Amin (Wapres) pose dengan tiga jari? ini kan soal perasaan lagi enggak enak aja mas.
Jadi apapun yang dilakukan oleh Pak Jokowi, apa yang dilakukan oleh Mas Gibran dan Pak Prabowo harus diributkan. Nggak ada yang perlu diributkan dari tindakan-tindakan itu," ucapnya menambahkan.
(REDAKSI)