Kadisperindagkop dan UMKM Kaltim Sebut Kaltim Ideal Jika Miliki 25 Pabrik
Kamis, 17 Maret 2022 13:48
IST
POLITIKAL.ID, SAMARINDA - Kaltim memiliki industri crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah sebanyak 89 pabrik aktif dari total 97 pabrik. Dari jumlah itu, mestinya persediaan komoditas minyak goreng terpenuhi di Kaltim. Hal itu disampaikan Kepala Disperindagkop dan UMKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor. Menurut Roby, dengan memiliki 89 pabrik CPO aktif, mestinya Kaltim bisa memiliki 25 pabrik minyak goreng berbahan baku sawit. Sementara kondisinya saat ini, Kaltim hanya memiliki tiga pabrik minyak goreng "Saat ini pabrik minyak goreng hanya tiga di Kaltim. Dua di Balikpapan dan satu di Bontang. Sedangkan, pabrik kemasannya baru satu di Samarinda," kata Roby, Kamis (17/3/2022). Kendala menghadirkan banyak pabrik minyak goreng, salah satu utamanya karena produsen CPO diuntungkan dengan ekspor. Kenaikan harga permintaan dunia saat ini bahkan menyentuh 145 persen. Akhirnya, produksi untuk minyak goreng dan kebutuhan lainnya pun tak terkendali. "Kondisi ini bukan dialami Kaltim saja, tapi luar Kaltim pun merasakan dampaknya. Idealnya kita harus punya 25 pabrik minyak goreng," tegasnya. Ke depannya, Pemprov Kaltim berupaya mendesak para perusahaan perkebunan sawit membangun industri hilirisasi. Salah satunya pabrik minyak goreng. Disperindagkop dan UKM Kaltim memaparkan stok minyak goreng di Kaltim, secara keseluruhan berjumlah 1.674.681 liter atau 1.507,21 ton. "Minyak goreng itu berada di distributor, toko swalayan pasar tradisional dan pedagang," jelasnya. Sementara, rata-rata pasokan minyak goreng masuk ke Kaltim pada 14-24 Februari lalu adalah 118.762 liter atau 106,8 ton per hari. Sedangkan kebutuhan harian minyak goreng Kaltim sebesar 15,06 ton per hari. (*/Adv)
Berita terkait