Hasto mengatakan, apa yang disampaikan Puan sebenarnya merupakan suatu harapan agar Sumbar jauh lebih baik sebagaimana sejarah telah mencatat dalam tinta emas.
Hasto kemudian menyebut sejumlah pahlawan asal Sumbar semisal Moh Hatta, KH Agus Salim, Rohana Kudus, HR Rasuna Said, Moh Natsir, Tan Malaka dan lain-lain.
Dia mengatakan, para tokoh itu adalah para pejuang bangsa, sosok pembelajar yang baik dan menjadi keteladanan seluruh kader PDIP.
Dia mengungkapkan, meski surat rekomendasi telah dikebalikan namun PDIP tetap akan berupaya menegakan Pancasila di Nusantara dan membangun Sumbar.
Dia mengklaim 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah membuat perbedaan di daerah tersebut.
Dia mengatakan, sikap partai terhadap Sumbar tidak akan berubah karena provinsi tersebut memiliki sumbangsih terhadap kepeloporan kemerdekaan Indonesia yang luar biasa.
Dia melanjutkan, sehingga wajib hukumnya bagi presiden dan kader PDIP dukung kemajuan Sumbar, baik ada dukungan maupun tidak.
"Meski Pak Jokowi dan PDI Perjuangan kalah pada Pemilu 2014 dan 2019, kami tetap selalu mendorong Pak Jokowi untuk sering ke Sumbar, dan membangun Sumbar tanpa kecuali.
Apakah masyarakat Sumbar akan berterima kasih? Itu nomor kesekian," katanya.
Seperti diketahui, Ali Mukhni memberikan pernyataan melalui video bahwa ia dan Mulyadi hanya diusung oleh Demokrat dan PAN ketika mendaftar di KPUD.
Keduanya sepakat mengambil keputusan itu setelah mendengar masukan dari berbagai pihak.
Dia menyatakan pihaknya mengembalikan SK rekomendasi dukungan PDIP karena didorong oleh masyarakat Sumbar di ranah Minang maupun di rantau dan masukan dari banyak tokoh masyarakat Minang.