Salah satu kepala daerah yang mempolitisasi bansos yaitu Bupati Klaten Sri Mulyani. Dia menempelkan fotonya di paket bansos penanganan Covid-19 hingga memantik polemik di publik.
Dalam paket bantuan hand sanitizer, tertempel wajah Sri Mulyani. Selain itu, foto wajah politikus PDIP itu juga menempel di paket bansos mulai dari beras, masker, hingga buku tulis untuk siswa.
Sebelumnya, Analis Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai pencitraan lewat bansos dilakukan karena pemerintah tidak transparan, sehingga seolah-olah bantuan itu diberikan langsung oleh kepala daerah atau kepala negara.
Trubus berpendapat politisasi bansos di tengah krisis tak akan membawa dampak positif bagi pemerintahan. Dia justru menilai manuver tersebut akan berdampak buruk bagi pengambil kebijakan.
"Kesan yang muncul jadi kontraproduktif bahwa persepsi publik menjadi menurunkan citra. Menandakan ketidakpekaan terhadap kondisi publik, kemudian melukai hati publik," kata Trubus kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "DPR Sebut Bansos Corona Jadi Ajang Kampanye Kepala Daerah"