"Ini sebenarnya tradisi komunis. Menurut saya, ini krisis besar yang dihadapi setiap negara dan partai politik, karena mereka tidak meneruskan tradisi dan tidak berpikir demokratis," katanya.
Fahri menilai parpol yang menghendaki sistem ini tak lain ialah partai yang haus kekuasaan.
Menurutnya, parpol itu tak mempedulikan apakah kekuasaan itu diperoleh secara demokratis atau tidak.
"Partai-partai ini hanya haus kekuasaan, tetapi tidak mau berpikir.
Saya kira ini harus menjadi wake up call bagi kita, bahwa sistem totaliter ingin diimplan secara lebih permanen di dalam negara kita.
Ini berbahaya sekali," lanjut Fahri. (*)