"Kita melakukan Koordinasi dengan lembaga ini untuk menetapkan rumah sakit. Rumah sakit yg ada di Kabupaten Mahulu sementara bertipe pratama D. Nah ini tidak memenuhi syarat, sehingga kita cenderungnya ke rumah sakit yang ada di Samarinda," Sambung Frederik.

Namun untuk penentuan rumah sakit sendiri, Frederik mengaku pihaknya belum menentukan. Sebab, masih menunggu Petunjuk Teknis (Juknis) yang akan dikeluarkan KPU RI.

"Kita ikuti nanti perkembangannya seperti apa, apakah akan mengikuti Juknis yang masih kita gunakan yakni rumah sakit (harus) bertipe A atau tipe b, atau nanti turun ke tipe C, kalau bisa tipe C mungkin saja Kabupaten Mahulu ke Rumah Sakit yang ada di Kubar, jadi nunggu kepastian dari Juknis yang terbaru," imbuhnya.

Frederik juga mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu mekanisme untuk pemeriksaan protokol covid dari KPU Pusat.

"Untuk protokol covid mekanisme pemeriksaannya seperti apa, itu yang kita tunggu lagi aturan dari juknisnya. Nah, jangan gara - gara covid Bapaslon merasa dirugikan, nah ini yang masih kita tunggu aturannya nanti," tuturnya.

Ia mengatakan bahwa setelah ini akan ada rapat pleno KPU untuk menentukan rumah sakit yang akan ditetapkan sebagai tempat dilakukannya pemeriksaan kesehatan.

"Sekali lagi rapat setelah kita mengeluarkan SK untuk penetapan rumah sakit yang dilaksanakan saat Rapat Pleno di Mahulu," ucapnya.